Well, untuk yang PENGERTIAN KONSEP KEWIRASWASTAAN dibahas disini nih,,baca yookk
BAB I
PENGERTIAN KONSEP KEWIRASWASTAAN
Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP):
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu :
1.
Menjelaskan
beberapa istilah kewiraswastaan
2.
Menyebutkan jenis
lapangan kegiatan wiraswasta
3.
Menggolongkan jenis
tenaga wiraswasta
4. Menjelaskan delapan ciri wiraswasta yang sukses
Kegiatan :
Pelajari dengan seksama materi
pengertian konsep kewiraswastaan yang disajikan di bawah ini:
1.
Beberapa Istilah
Istilah dibawah ini
akan memudahkan kita untuk merumuskan arti kewiraswastaan.
a.
Swasta
Swasta berasal dari
kata “swa” dan “sta”. Swa berarti sendiri dan sta berarti berdiri. Swasta
diartikan berdiri sendiri. Jadi orang swasta adalah mereka yang sanggup hidup
“berdiri sendiri”.
Swasta dalam
kehidupan sehari-hari disebut juga “partikulir”. Istilah ini sering digunakan
untuk membedakan antara orang-orang atau badan-badan pemerintahan dengan
badan-badan bukan pemrintahan . dari perbedaan ini kita akan mendengar sebutan
“pegawai negeri” dan “pegawai swasta” atau “orang-orang swasta”, “perusahaan
swasta” dan “ perusahaan negara”
b.
Wiraswasta
Wiraswasta berasal dari kata “wira” yang artinya perwira
dan “swasta” yang artinya berdiri sendiri. Wira atau perwira berarti juga
bijaksana, mulia atau luhur. Swasta atau berdiri sendiri berarti hidup berdiri
sendiri. Jadi “wiraswasta” adalah mereka yang dapat hidup dengan berdiri
sendiri, merdeka lahir dan batin. Dalam bahasa Prancis “wiraswasta” atau
“wirausaha” ataupun “usahawan” (enterpreneur) yang berarti orang yang dapat
memberikan manfaat diantara dua pihak, atau disebut “between taker” atau “go
between”.
Lebih jelasnya, beberapa pakar mendefinisikan wiraswasta
ataupun usahawan sebagai berikut :
-
Joseph Schumpeter
(1934) menyatakan, enterpreneur is an innovator and develops untried
technology.
-
David Mc Clelland
(1961) : enterpreneur is an energetic madorate risk taker.
-
Peter Drucker
(1964) : enterpreneur maximies opportunities.
-
Albert Shapero
(1975) : enterpreneur takes initiative, organises some social-economic
mechanisms, and accept risk of failure.
-
J.B Say (1800) :
“wiraswastawan” adalah orang dapat memindahkan sumber daya ekonomi dari kawasan
produktivitas rendah ke kawasan produktivitas yang lebih tinggi dan hasil yang
lebih besar. Tetapi definisi Say tersebut tidak menjelaskan kepada siapa yang
dimaksud dengan “kewiraswastawan”.
-
Di Amerika Serikat
: wiraswastawan sering kali diartikan sebagai seseorang yang memulai bisnis
baru, kecil dan milik sendiri.
Pengertian
wiraswasta tidak terbatas dalam arti enterpreneur (wiraswastawan), tetapi lebih
luas lagi, yaitu termasuk pegawai negeri yang mempunyai kemauan, kemampuan
dalam melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya, atau pegawai negeri yang
dapat mengadakan pembaharuan dan kemajuan dalam pelaksanaan tugas pekerjaan
mereka. Karena itu wiraswasta disebut juga wirakarya.
c.
Keswastaan
Keswastaan berarti
kemampuan berdiri sendiri. Kita semua pasti dan dapat hidup berdiri sendiri,
sebab dalam situasi dan kondisi apapun kita cenderung berusaha mempertahankan
hidup pribadi dan keluarga kita dari pihak luar. Walaupun begitu, kita belum
tentu dapat disebut seorang wiraswasta.
d.
Kewiraswastaan
Robert Hisrch
(1985) : enterpreneurship is the process of creating something different with
value by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying
financial, psychological, and social risks and receiving the resulting rewards
of moneteary and personal satisfaction.
Jadi,
kewiraswastaan adalah kemampuan mencari perubahan, menanggapi dan
memanfaatkannya sebagai peluang yang memindahkan sumberdaya ekonomi dari
kawasan produktivitas rendah ke kawasan produktivitas yang lebih tinggi dengan
hasil yang lebih besar.
2.
Jenis Tenaga Wiraswasta
Tenaga wiraswasta
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a.
Wiraswasta sebagai
orang vak (captain industry), yaitu mereka yang memiliki keahlian dalam bidang
produksi tertentu. Orang ini membaktikan prestasinya dalam bidang teknik dan
melakukan penemuan, peniruan, perbaikan kualitas atas barang hasil produksinya
dan sebagainya. Perhatian mereka ditujukan pada segi teknik usaha yang
dijalankan. Langganan diperoleh dengan tidak sengaja karena pelanggan tertarik
karena mutu barang atau hasil prestasi yang dihasilkan.
b.
Wiraswasta sebagai
bisnis, adalah mereka yang tekun dalam menganalisis kebutuhan, selera
masyarakat dan dapat menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru. Misalnya melalui
reklame orang dapat menciptakan kebutuhan baru bagi masyarakat.
c.
Wiraswasta sebagai
orang uang, adalah mereka yang menjalankan kegiatan usaha dengan menyalurkan
dan mengumpulkan dana-dana yang bergerak dalam pasar uang dan pasar modal.
d.
Wiraswasta sebagai
“social engineer”, yaitu mereka yang berperan sebagai pengusaha berupaya untuk
mengikat para pekerja melalui karya sosial karena alasan pertimbangan moral ataupun
kebendaan.
e.
Wiraswasta sebagai
manajer, yaitu mereka yang dapat memanjukan usahanya dengan menggunakan
pengetahuan bisnis modern, memperhatikan dan menganalisis kemungkinan peluang
untuk dimanfaatkan.
Jadi, tenaga wiraswasta dapat
bergerak dalam setiap bidang, sektor kehidupan dan penghidupan manusia.
3.
Bidang Kegiatan Wiraswasta
Berbagai bidang
ataupun lapangan usaha dimana tenaga wiraswasta dapat menjalankan kegiatan
mereka. Beberapa diantaranya:
a.
Lapangan industri
dan kerajinan
-
Industri besar
-
Industri menengah
-
Industri kecil
-
Kerajinan
b.
Lapangan
pertambangan dan energi
c.
Lapangan pemberian
jasa:
-
Perbankan
-
Asuransi
-
Transport laut,
udara, darat, sungai dan danau
-
Pemberian kredit
d.
Lapangan
perdagangan
-
Perdagangan besar
-
Perdagangan
mengengah
-
Perdagangan kecil
e.
Lapangan agraria:
-
Pertanian
-
Perkebunan
-
Kehutanan
-
Perikanan
-
Peternakan
f.
Transmigrasi dan
pembangunan daerah
g.
Pariwisata dan
perhotelan
h.
Koperasi
4.
Ciri-ciri Wiraswasta yang Sukses
Fadel Muhammad
(1992) mengatakan, wiraswasta adalah seseorang yang memiliki ciri pokok:
-
Eksekutif talen
-
Inovatif
-
Berpikir kreatif
dalam mengambil keputusan
-
Tanggap terhadap
perubahan
-
Bekerja efektif dan
efisien
-
Memiliki visi masa
depan
-
Berfokus pada
peluang
Harper (1991: 12-19) mengatakan bahwa para wiraswastawan
yang sukses memperlihatkan delapan ciri yang memisahkan mereka dari kebanyakan
orang, yaitu :
1.
Mereka adalah para
pencari peluang
Mereka hidup
menurut keyakinan para wiraswasta : dalam setiap problem terdapat suatu peluang
yang terselubung. Mereka selalu mencari bidang yang memenuhi kebutuhan orang
sama sekali atau belum terpenuhi dengan baik. Mereka mengetahui bahwa ada
banyak sekali peluang dalam pasar. Mereka mengakui bahwa karena lebih banyak
orang berkerja di luar rumah, permintaan akan tenaga kerja dan alat-alat rumah
tangga yang menghemat waktu pun akan meningkat. Mereka mengetahui bahwa
pasangan suami istri profesional yang masing-masing berkerja sering kali lebih
suka untuk menulis sebuah cek guna menyewa seorang yang mencat rumah, memotong
rumput, dan melaksanakan perintah mereka. Mereka sadar bahwa orang sekarang
lebih perhatian terhadap kesehatan mereka, dan akan selalu mencari jalan agar
tetap bugar, dan menyukai makanan yang sehat. Karena itu, kebanyakan wiraswasta
merasa bingung karena mereka mengetahui kehidupan mereka terlalu pendek untuk
bisa memanfaatkan semua peluang yang ada sekarang dan akan muncul pada
tahun-tahun mendatang.2
2.
Mereka Berorientasi
Masa Depan
Mereka memiliki
penglihatan tentang apa yang mungkin dan disukai dalam menginvestasi waktu dan
uang mereka guna mewujudkan ide mereka dalam usaha bisnis. Mereka menganut
paham falsafat Alan Kay, “cara terbaik untuk meramalkan masa depan adalah
dengan menciptakannya”. Mereka tidak memikirkan masa lalu, atau tak akan
mendengarkan mereka berkata “pada zaman saya dulu, kami biasa pergi ke sekolah
dengan berjalan kaki menembus hutan belantara penuh duri sejauh lima puluh
kilometer”. Meskipun tadinya ada hal yang tak dilakukan, bukan? Mereka sangat
mengikuti perkembangan zaman dan secara aktif terlibat dalam memonitor
kecenderungan yang dapat menyingkapkan peluang dimasa depan. Mereka berpikir
sedikitnya untuk tiga sampai lima tahun kedepan dan siap untuk membuat
pengorbanan jangka pendek agar dapat memanfaatkan peluang-peluang jangka
panjang. Mereka berupaya keras untuk melakukannya dengan serius, bukan sekadar
iseng, dan tidak tergoda dengan rencana untuk cepat menjadi kaya. Mereka
mengetahui bahwa karena sekarang orang hidup lebih lama dan menikmati kesehatan
yang lebih baik dari pada generasi masa lampau, maka mereka memiliki kesempatan
untuk berpetualang lebih banyak dan menemukan berbagai cara untuk menggunakan
waktu mereka dengan lebih konstruktif. “kaum yang beruban” dari populasi kita akan menciptakan peluang baru untuk bisnis
yang sesuai dengan persembahan mereka kepada suatu populasi yang lanjut usia.
Standar hidup yang meningkat disebuah negara berkembang juga akan menyediakan
beribu-ribu peluang bagi orang-orang yang siap untuk menciptakan bisnis yang
sesuai dengan kebutuhan. Para wiraswasta siap seperti yang dikumandangkan dalam
kata pendahuluan film Star Trek. “untuk pergi denga berani ketempat yang belum
pernah dikunjungi orang”. Mereka mengetahui bahwa perusahaan pertama yang
memasuki pasar yang ada sering menetapkan suatu posisi yang kompetitif yang
berat.
3.
Mereka Selalu Ingin
Menjadi yang Terbaik
Mereka selalu
tidak suka dengan status quo. Mereka mengatakan bahwa delapan kata terakhir
bagi suatu bisnis yang sekarat adalah “tetapi begitulah kami melakukan bisnis
selama ini”. Mereka selalu mencari cara baru untuk mereka kerjakan. Mereka
mengetahui bahwa dalam pasar yang berubah-ubah, sesuatu yang berjalan baik
kemarin tidak akan berjalan sama baiknya hari ini, tidak cocok untuk hari esok,
dan akan dianggap ketinggalan zaman esok lusa. Mereka adalah para pelajar dan
pendengar yang baik; mereka mengetahui bahwa mengelola bisnis merupakan suatu
proses yang kontinu dari belajar, bereksperimen dan melakukan perubahan. Mereka
mengetahui bahwa keberhasilan yang luar biasa tidak datang hanya karena
sekali-kali membuat pukulan hebat melainkan karena memukul satu per satu secara
berturut-turut. Mereka mengetahui bahwa orang-orang yang berupaya berulang kali
membuat pukulan hebat akan berhasil. Keberhasilan dapat dicapai dengan
melakukan beberapa hal dengan cara yang luar biasa. Mereka juga mengetahui
bahwa anda tak akan sukses bila anda hanya meniru pesaing, anda harus tampil
lebih baik, dan untuk menjadi lebih baik anda harus memiliki keberanian,
kemampuan dan komitmen untuk tampil berbeda. Mereka bersedia untuk bisnis
pertama yang menyediakan pelayanan pesanan lewat telepon selama 24 jam dan
tujuh hari dalam seminggu, menjadi yang pertama dalam mengantarkan produk atau
jasa kepada para pelanggan, yang pertama menyediakan loket drive-in, yang
pertama memiliki keyakinan untuk menawarkan kepuasan dengan jaminan uang
kembali dengan penuh.
4.
Mereka dikemudikan
oleh Pasar dan Berorientasi Pelanggan
Mereka mengetahui bahwa anda dapat sukses selama anda
sanggup mengundang dan mempertahankan pelanggan dengan mencetak laba. Untuk
menjelaskan hal ini Steq Leonard, pendiri Leonard’s Dairy menguaraikan, “para
pelanggan tidak datang ke toko saya dan bertanya, “apa yang dapat saya lakukan
untuk Sew Leonard hari ini?” kami harus terus menerus bertanya “apa yang dapat
kami lakukan bagi para pelangan?” mereka mengetahui bahwa setiap bisnis perlu
memodifikasi pendekatan mereka agar cocok dengan pasar, bukan mencoba mengubah
pasar agar cocok dengan apa yang hendak ditawarkan oleh pemilik bisnis. Mereka
mengetahui bahwa para pelanggan merupakan darah bagi kehidupan bisnis mereka.
Mereka selalu bertanya kepada para pelanggan mereka, apa yang mereka cari dan
bagaimana bisnis dapat ditingkatkan guna memenihi kebutuhan mereka. Setiap
orang berkecimpung dalam bisnis mengakui bahwa para pelangganlah yang
sebenarnya memberikan gaji, bukan pemilik bisnis. Mereka mengetahui bahwa
mereka bukan bergelut dalam bisnis menjual barang atau jasa; mereka berada
dalam bisnis menyediakan kepuasan. Mereka memandang diri sebagai pemecah
problem pelanggan dan melakukan setiap pelanggan sedemikian rupa seolah-olah
masa depan bisnis ada ditangan mereka.
5.
Mereka Menghargai
Karyawan Mereka
Mereka mengakui bahwa suatu bisnis hanya akan sebaik
karyawannya. Mereka mengetahui bahwa karyawan yang berbakti dapat menjadi salah
satu keuntungan kompetetif terbesar dari bisnis. Mereka juga mengetahui bahwa
kualitas hubungan dengan pelanggan langsung berkaitan dengan kualitas hubungan
dengan karyawan. Para wiraswasta yang sukses bersikap jujur dalam berurusan
dengan semua orang terutama dengan para karyawannya. Karena itu mereka
memberikan contoh yang baik bagi karyawannya dan berupaya melibatkan mereka dalam
pengambilan keputusan. Karyawan dianjurkan untuk mempelajari berbagai aktivitas
supaya bisnis tidak begantung hanya pada satu orang. Begitu banyak bisnis gagal
karena pemilik atau manajernya memborong semua keputusan dan gagal untuk
membina seorang penerus. Jika anda seorang perfeksionis, kemungkinan besar anda
tak akan mendelegasikan keputusan atau mengembangkan orang-orang anda.
Keinginan untuk menjadi majikan untuk diri sendiri datang begitu kuat, namun
jangan biarkan itu mencelakakan bisnis anda.
Beberapa pemilik bisnis kecil pada kenyataannya mendepak karyawannya
yang baik karena karyawan itu tidak diberi suatu masa depan yang memberi
harapan atau kesempatan untuk mencoba
ide-ide mereka. Jika anda ingin menikmati keuntungan dari memiliki bisnis sendiri
seperti misalnya memiliki jadwal yang fleksibel dan memiliki bisnis yang dapat
menghasilkan dan mempertahankan laba besar, maka anda harus belajar
mendelegasikan keputusan-keputusan penting kepada karyawan-karyawan anda. Jika
anda orang yang bertipe suka mengendalikan segala sesuatu dan mengambil setiap
keputusan, maka anda akan kewalahan sendiri dan pertumbuhan bisnis anda pun
akan terhambat. Jika anda menghabiskan seluruh waktu untuk “menjalankan
bisnis”, maka anda tak akan punya waktu lagi untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang tengah berlangsung dipasar atau untuk mengembangkan
cara-cara inovatif guna menghasilkan dan mempertahankan pelanggan demi
mendapatkan laba.
6.
Mereka Realistis
Mereka mengetahui bahwa perbedaan antara suatu impian dan
peluang bisnis yang nyata. Mereka mengetahui bahwa khayalan semata tak akan
berhasil dalam pasar kompetitif. Suatu usaha baru tak akan dimulai tanpa
rencana bisnis yang matang. Sebagaimana pernah dikatakan oleh Crawford H.
Greenewalt dari Dupon, “jika anda gagal untuk berencana, maka anda berencana
untuk gagal”. Mereka mengetahui bahwa ada banyak persamaan antara menjadi
seorang ayah atau ibu dan memulai suatu bisnis. Adalah jauh lebih muda untuk
membahayakan suatu bisnis dari pada untuk mempertahankannya agar tetpa
berjalan. Mereka mengetahui bahwa memulai suatu bisnis bukan sesuatu yang
dianggap enteng. Ini bukan seperti memulai suatu hobi baru atau melakukan
program diet. Ini bukan merupakan sesuatu yang dapat disetel hidup dan mati
seperti sakelar lampu. Mereka melihat dahulu sebelum melangkah. Mereka tidak
menguji dalamnya sungai dengan melompat kedalam dengan kedua kaki. Mereka
melakukan pekerjaan rumah mereka, mengumpulkan data, merencanakan pekerjaan
mereka dan kemudian menjalankan rencana mereka. Mereka juga mengetahui bahwa
hidup itu penuh dengan kejutan. Mereka mengetahui bahwa anda tak bisa minta
waktu untuk menghentikan anda agar anda dapat menyusun strategi. Mereka
mengetahui bahwa mereka berhasil dalam jangka panjang, anda harus menjadi yang
terbaik. Mereka juga mengetahui bahwa kesuksesan yang bertahan lama datang dari
manajemen yang baik, bukan dari nasib baik.
7.
Mereka Toleran
Terhadap Rasa Jemu
Mereka mengetahui bahwa untuk menjadi seorang wiraswasta
bukanlah sesuatu yang demikian glamor. Mereka mengetahui bahwa hidup ini penuh
kompromi. Aktivitas duniawi dan tugas yang menyusahkan terlibat didalamnya.
Memulai suatu bisnis melibatkan darah, keringat, dan air mata. Kebanyakan orang
percaya bahwa memulai suatu bisnis adalah pekerjaan cinta. Kebanyakan
wiraswasta cepat menyadari bahwa pekerjaan sering melampaui cinta.
Alkisah tentang seorang wanita, yang ketika diwawancarai
untuk menjadi seorang pengurus rumah tangga, berkata, “saya tidak mau
membersihkan jendela” memiliki aplikasi langsung bagi memulai suatu bisnis.
Bila anda memulai suatu bisnis, anda harus siap melakukan apapun yang perlu.
Anda mungkin senang bepergian guna berbelanja dan senang mengatur promisi
penjualan yang kreatif, tetapi anda juga harus mengawasi semua pengeluaran yang
berhubungan dengan gaji, memonitor tingkat-tingkat inventaris dan menangani
problem karyawan dan hal-hal yang timbul. Mereka mengakui bahwa hidup juga
merupakan soal kompromi. Anda mungkin ingin memiliki kue anda sendiri dan
memakannya juga, tetapi anda harus berbelanja bahan-bahannya, bekerja keras
dalam membuatnya di dapur, dan harus membereskan segala sesuatunya. Mereka
mengetahui bahwa kesenangan berbulan madu dalam memulai suatu bisnis dapat
segera berubah menjadi minggu-minggu yang diisi dengan bekerja selama 60 sampai
80 jam. Ini berarti bahwa keluarga dan teman-teman anda akan merasa diabaiakan
secara terus menerus dan situasi bisnis yang tak terduga akan memaksa anda
untuk membatalkan rencana pribadi lebih sering dari pada yang anda bayangkan.
Sebagaimana yang diamati oleh seorang wiraswasta, “menjadi bos bagi diri
sendiri pada akhirnya dapat membawa keuntungan, tapi pada tahun-tahun awal anda
harus mengemas makanan siang anda”. Anda tak akan dapat pergi pergi keluar
untuk makan siang sebelum anda mempekerjakan karyawan mereka pertama anda,
karena sebelum itu terwujud, harus ada dahulu orang yang siap untuk menjawab
telepon sementara anda pergi makan siang.
8.
Mereka Ulet
Mereka mengetahui bahwa keberhasilan bisnis bukanlah
seperti lari jarak pendek 100 meter, ini sebuah maraton. Hanya sedikit yang
mengecap keberhasilan dalam semalam. Sebagaimana dikatakan “mungkin dibutuhkan
waktu dua tahun untuk mengetahui apakah bisnis anda kacau dan tujuh tahun untuk
mengetahui apakah bisnis anda baik”. Kesuksesan bukan sekadar hasil dari
memiliki gagasan yang hebat atau dari mengetahui adanya “kekosongan”dalam
pasar; ini membutuhkan kesabaran dan kegigihan. Ini berarti menangani konflik,
kompromi dan persaingan. Ini berarti anda akan didesak untuk keluar karena akan
ada saat manakala tak seorangpun dapat menepuk-nepuk punggung anda dan berkata,
“bertahanlah, segalanya akan membaik”. Memulai dan mengola bisnis bukan seperti
berlayar mulus. Ini lebih mirip dengan berkano melalui riam-riam. Anda tak
pernah dapat mengendalikan semuanya, anda tak dapat menduga segala sesuatu yang
ada di tikungan dan akan ada saatnya harus mengetahui bahwa keputusan harus
dibuat meskipun mereka harus mengabaikan orang yang telah menangguhkan
keputusan tersebut. Mereka harus mengetahui bahwa mereka harus memiliki
keberanian akan keyakinan mereka dan bahwa mereka juga harus mendengar,
belajar, dan bersikap lentur. Mereka mengetahui bahwa mereka harus memberikan
suaru penentuan dan bahwa risiko mau tak mau harus ditanggung. Kebanyakan wiraswasta
mengalami satu atau dua kegagalan sebelum menikmati sukses yang pertama.
Kebanyakan wiraswasta yang sukses sudah memperlihatkan kesanggupannya menenggak
puch, menambha tenaga baru, membenahi diri, belajar dari pengalaman dan
menambah tenaga dengan cara yang lebih baik.
Kalau dikaji lebih dalam ciri-ciri wiraswasta tersebut
adalah ciri yang biasa dimiliki oleh para perwira dan pemimpin berbakat alam.
Mengingat bahwa memimpin bisnis bagaimanapun kecilnya selaku mengandung risiko,
maka ciri-ciri yang digambarkan diatas seyogianya harus dikembangkan terus bila
ingin menjadi wiraswasta yang sukses. Mungkin saja anda tidak membutuhkan
seluruh ciri ini, tetapi semakin banyak ciri yang dimiliki, semakin besar
kemungkinan menjadi seorang wiraswasta yang sukses.
5.
Apakah Anda
Seorang Wiraswasta?
Salah satu ciri
seorang wiraswasta yang penting adalah
mau dan mampu menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Semakin besar
kebutuhan orang lain akan produk atau jasa anda, semakin besar imbalan yang
akan anda peroleh. Jika anda bekerja untuk meningkatkan tingkat hidup orang
lain dan memperbaiki atau meningkatkan taraf hidup mereka, anda akan melayani
kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Inilah seorang wiraswasta.
Dalam praktek,
menjadi seorang wiraswasta lebih dari pada sekadar sebuah pekerjaan atau karir.
Berwiraswasta adalah suatu gaya hidup yang mempengaruhi strategi pencapaian
karir anda. Dalam bertindak, anda harus mampu menyusun prioritas dan sasaran
karir dan hasil yang harus dicapai haruslah berupa tujuan yang dapat diukur dan
berarti. Sasaran tersebut haruslah bersifat menantang dan memberi motivasi
kepada anda untuk belajar dan berkembang dalam karir.
Mungkin dalam
menimbang-nimbang apakah anda memenuhi ciri sebagai seorang wiraswaswa, anda
mencoba mengetes diri dengan menjawab pertanyaan dari model B.N Marbun
(1993:68) yang berikut secara jujur dan spontan :
Pasal ini membantu
mengidentifikasi beberapa sifat pribadi yang dapat memberikan kekuatan dalam
arena kompetitif. Untuk itu ada baiknya kita menilai diri sendiri dengan
menjawab daftar pertanyaan berikut :
1.
Apakah tugas atau
kegiatan anda sekarang menuntut agar anda percaya pada diri sendiri?
2.
Apakah anda
biasanya mempunyai motivasi diri untuk mencapai tujuan dengan tepat dan sukses?
3.
Apakah anda dapat
bekerja baik dengan orang lain?
4.
Apakah anda di
dalam suatu kelompok mengambil peran
kepemimpinan?
5.
Apakah anda
memanfaatkan waktu untuk meluaskan pengetahuan anda dengan membaca, berdiskusi
atau mengikuti kursus-kursus pendidikan?
6.
Apakah anda dapat
berkomunikasi dengan baik dengan orang lain?
7.
Apakah anda seorang
pendengar yang baik?
8.
Apakah
prestasi-prestasi anda menunjukkan bahwa anda berkembang secara pribadi dan
profesional?
9.
Apakah anda
memiliki citra diri yang positif?
10. Tujuan-tujuan apakah yang ingin anda capai dan apakah tujuan-tujuan
tersebut merupakan tantangan?
11. Apakah anda mampu membuat keputusan dengan mudah dan
meyakinkan?
Daftar pertanyaan diatas bisa saja ditambah
disana-sini sesuai dengan bobot atau jenis bisnis maupun spesifikasi bidang
bisnis.
Lebih
gamblang tentang “tes diri sifat berjiwa wiraswasta” dapat dikembangkan
berdasarkan model Stephen C. Harper (1991:20-24). Kita mungkin tidak menjawab
lima pertanyaan pertama, tetapi kita perlu mempertimbangkan dengan serius
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kita mungkin tidak memperoleh nilai tertinggi
pada semua “delapan sifat berjiwa wiraswasta”, bahkan wiraswasta yang berhasil
sekalipun memiliki kelemahan tertentu. Jika kita memiliki nilai rendah pada
sebagian besar delapan sifat ini, maka kita harus berpikir dua kali dalam
memulai suatu bisnis. Proses memulai suatu bisnis dan mempertahankannya
bukanlah pekerjaan mudah. Wiraswasta adalah orang menikmati peluang untuk
mengubah dunia desekitarnya. Kita dapat menyederhanakan kehidupan dan berperan
dengan aman. Oleh sebab itu, bekerjalah denga orang lain dan jangan berpikir
menjadi wiraswasta.Nah itu sobat yang untuk bab 1 nya untuk bab V bisa diklik DISINI tentang peranan kewiraswastaan
Semoga bermanfaat yah :)
God Bless