Contoh Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Dengan Guru Tentang Penggunaan Model Pembelajaran di Kelas - Ini merupakan hasil wawancaraku
dengan seorang guru disalah satu sekolah di Kabupaten Simalungun di daerah
tempat tinggalku. Sebenarnya ini tugas mata kuliah sih heheh silahkan dibaca siapa tahu bermanfaat buat sobat Shantycr7
Daftar Pertanyaan dan Jawaban dalam Wawancara dengan Guru Mengenai Model
Pembelajaran yang Digunakan Di Kelas
Narasumber :
Ibu Br. Nadapdap (Mengajar Bidang Studi B. Indonesia)
Nama Sekolah :
SMAN 2 Bandar Kab. Simalungun Prov. Sumatera Utara
Pertanyaan : Bagaimana keadaan kelas dan siswa tempat ibu mengajar?
Jawaban : Berdasarkan sistem kurikulum baru
yang ditetapkan pemerintah, maka jumlah murid disekolah kami masing-masing
berjumlah 30 orang per kelas dan suasana pembelajaran dikelas tergolong
kondusif ketika PBM berlangsung.
Pertanyaan : Ketika
melakukan PBM di kelas, apakah ibu menerapkan model pembelajaran? Bila ya, model
pembelajaran apa yang ibu terapkan?
Jawaban : Tentu saja setiap saya melakukan proses pembelajaran di
kelas, saya selalu menerapkan model pembelajarn agar proses pembelajaran lebih
efektif dan semua siswa turut aktif sehingga diharapkan dapat mencapai tingkat
kompetensi yang diinginkan.
Model pembelajaran yang saya terapkan bagi siswa-siswi
tergantung pada materi pembelajaran yang saya berikan. Misalnya materi yang
saya ajarkan adalah mengenai drama, maka saya menerapkan model pembelajaran
yang sifatnya demonstran atau drama. Kalau materi yang saya ajarkan bersifat
analisis dan teoritis maka saya biasanya menerapkan model jigsaw.
Pertanyaan :
Bagaimana langkah-langkah atau adakah
langkah-langkah khusus yang ibu lakukan
ketika menerapkan model-model pembelajaran?
Jawaban : Penerapan model-model pembelajaran yang saya lakukan dikelas seperti
yang saya katakan tadi bergantung pada materi yang saya ajarkan dan tentunya
langkah-langkahnya pun bergantung pada model pembelajarannya.
Langkah-langkahnya harus sesuai dengan modelnya. Misalnya model jigsaw, saya
pertama sekali membentuk dan membagi kelompok yang heterogen dulu yang mana
nantinya ada kelompok ahli dan ada kelompok asal, saya mengkombinasikan antara
siswa yang pandai, sedang dan kurang. Setelah itu saya berikan materi pelajaran
bagi masing-masing kelompok untuk didiskusikan kemudian, masing-masing siswa
dari dari kelompok asal saya gabungkan menjadi kelompok ahli yang akan
menjelaskan materi yang ia pelajari. Begitu seterusnya sampai semua siswa
benar-benar mengerti materi yang saya berikan.
Pertanyaan : Kesulitan atau kendala-kendala apa saja
yang sering ibu temui saat pelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran?
Jawaban : Kesulitan yang sering saya temui adalah ada dari dua
sisi. Yang pertama itu dari siswanya dan kemudian dari sarana dari sekolah yang
kurang memadai. Dari sisi siswa misalnya masih ada beberapa siswa yang masih
kurang percaya diri ketika mengikuti pembelajaran atau malu-malu kalau misalnya
bergabung dengan teman-temannya yang lain, mungkin karena tidak terbiasa dengan
diskusi diluar kelas sehingga ada beberapa siswa yang agak canggung dan
kebingungan ketika saya menerapkan model pembelajaran tertentu. Pola pikir
siswanya masih banyak yang terlalu monoton atau kurang cepat menangkap
pelajaran sehingga kadang-kadang membutuhkan waktu lama untuk menerapkannya
karena waktu pembelajarannya rata-rata hanya 2x45 menit, dengan kata lain,
waktu untuk menerapkan model itu saya rasa kurang karena memang membutuhkan
waktu yang agak lama. Kalau dari segi sarana dan prasaran mungkin karena
sekolah kami belum termasuk ditengah kota besar sehingga fasilitasnya pun masih
kurang memadai sehingga cukup menyulitkan ketika saya ingin menerapkan beberapa
model pembelajaran tertentu. Misalnya kurang tersedianya infokus ketika ingin
mendemonstrasikan mata pelajaran yang saya bawakan.
Pertanyaan : Bagaimana rata - rata kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran?
Jawaban : Kemampuan rata-rata siswa yang
saya ajarkan masih tergolong biasa-biasa saja karena mungkin pola pikirnya
belum luas dan kurang berkembang, tidak seperti di kota jadi tidak semua materi
yang saya ajarkan dapat diterima dengan maksimal
Pertanyaan : Bagaimanakan prestasi belajar
siswa setelah diterapkannya model-model pembelajaran?
Jawaban : Prestasi belajarnya masih
tergolong biasa-biasa saja artinya kebanyakan siswa masih didominasi oleh
siswa-siswa yang kurang dapat menyerap pelajaran dengan maksimal sehingga hasil
akhir seperti ujiannya pun kurang memuaskan dan masih jauh dari apa yang saya
harapkan. Mungkin karena memang masih terlalu mendaerah sekolahnya jadi para
siswa masih banyak yang kurang memanfaatkan teknologi pada hal ada banyak hal
yang bisa didapat dari internet misalnya untuk menambah wawasan diluar dari
model pembelajaran yang saya lakukan. Dengan kata lain bahwa prestasi belajar
itu tidak melulu ditentukan oleh model pembelajaran, tergantung bagaimana
keefektivan dan kreativitas siswa itu dalam mengembangkan wawasannya.
Pertanyaan : Pernahkan para siswa mengeluh
tentang penerapan model-model pembelajaran yang ibu terapkan?
Jawaban : Tidak pernah. Mereka cenderung
menurut saja dengan berbagai model-model pembelajaran yang saya berikan.
Pertanyaan : Apa rencana ibu kedepannya
untuk lebih memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa melalui
model-model pembelajaran? Misalnya apakah ibu akan berinovasi dalam penerapan
model-model itu?
Jawaban : Ya tentunya saya akan terus
berusaha untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang cocok untuk
siswa-siswa saya. Saya selalu memantau sampai sejauh mana keefektivan
model-model pembelajaran yang telah saya terapkan. Dan tentunya akan ada
inovasi yang akan saya terapkan kemudian yang saya kondisikan dengan siswa.
Ringkasan dan Kesimpulan
hasil wawancara :
Dari hasil wawancara yang saya lakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa di pembelajaran di SMA Negeri 2 Bandar, Kab. Simalungun Prov.
Sumatera Utara, sudah menerapkan model-model pembelajaran. Model-model
pembelajaran yang dilakukan atau diterapkan disesuaikan dengan materi pelajaran
yang diberikan oleh guru yang bersangkutan. Narasumber atau guru tersebut
mengatakan bahwa pada dasarnya kemampuan siswa-siswi dalam menyerap dan
mengikuti pembelajaran di SMA Negeri 2 Bandar masih tergolong rendah karena
kondisi lingkungan mungkin yang masih bersifat kedaerahan sehingga kemampuan
berpikirnya masih jauh dari siswa-siswi yang bersekolah di pusat kota atau di
kota. Dengan demikian penggunaan model-model pembelajaran yang sudah diusahakan
semaksimal mungkin masih belum bisa mendongkrak prestasi belajar yang tinggi
sebagaimana yang diharapkan oleh narasumber. Dalam penerapan model-model
pembelajaran, kendala yang paling sering dan umum yang dialami oleh narasumber
adalah siswanya yang masih malu-malu atau kurang percaya diri atau kaku ketika
PBM berlangsung, sarana atau fasilitas dari sekolah yang kurang memadai atau
bahkan tidak lengkap, dan waktunya yang kurang sehingga kadang-kadang tidak
semua tujuan pembelajaran tercapai. Untuk kedepannya narasumber mengaku akan
terus mengembangkan model-model pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa yang
diajarnya.
Promo Gila sepatu best quality diskon 50%
Halo..halo numpang promosi
yah teman2 terkasih..aku pemilik blog ini lagi launching produk sepatu
terbaru kami diskon 50% all items...
Kelebihan
kami adalah saudara2 bisa memesan sesuai model sepatu yang sobat suka
(misalnya sobat sangat suka model sepatu artis yang harganya jutaan tapi
tdk ada uang untuk membelinya, nah sobat bisa pesan ke aku nanti akan
kami buatkan persis seperti pesanan sobat dengan tingkat kemiripan
hingga 99% :)
untuk selengkapnya boleh di lihat
dihalaman sebelah yah :)Promo Gila sepatu best quality diskon 50%
matur nuwun
ReplyDelete