Pages

Friday, May 3, 2013

Akuntansi Penyusutan Aktiva/Aset Tetap



Setelah aku memposting artikel atau bahan materi akuntansi tentang aktiva tak berwujud (KLIK DISINI) untuk membacanya ya, nah kali ini aku mau posting tentang penyusutan. Akuntansi Penyusutan ini aku posting karena aku sendiri waktu browsing n cari2 tentang akuntansi penyusutan untuk MAKALAH kami, masih banyak banget gitu pembahasan tentang materi ini yang masih kurang lengkap atau kurang menyajikan secara menyeluruh pembahasan ini, yah walaupun aku akui nih ya sobat kalo postingan ku ini juga ga perfect2 amat lah tapi nih setidaknya uda mencakup hampir keseluruhannya dengan bahasa yang mudah dipahami para pelajar or mahasiswa heheheh jadi begitu sobat Shantycr7 bacanya langsung deh,,,,langsung puyeng maksudnya hahahha ga ah langsung ngerti gitu looooo :). O ya nih adalah ringkasan makalah kami, ga semua aku posting yg penting2nya aja tapi uda mewakili yang laen koq,,pokoknya uda ok deh hehhe

Anyway sobat Shantycr7 yang pengen cepet pinter belajar akuntansi coba deh kalian baca tips dari aku hehhe siapa tau bisa membantu ya kan  Tips Cara Cepat Belajar dan Pintar Akuntansi

Well, cekidot sobat ke topik semula:

 
BAB I
PENDAHULUAN

 Aktiva tetap adalah elemen utama dari kekayaan perusahaan yang berjumlah besar dan mengalami penyusutan dalam satu periode. (UNTUK TAU SEPUTAR PENGERTIAN/DEFINISI AKTIVA/ASET TETAP KLIK INI http://shantycr7.blogspot.com/2013/06/pengertian-aktiva-tetap-lengkap.html. Penentuan besarnya jumlah biaya penyusutan aktiva tetap ini merupakan masalah penting didalam perusahaan, karena besar kecilnya investasi yang tertanam didalam aktiva tetap mempengaruhi dan efektifitas perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pada keuntungan perusahaan. Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara yakni membeli secara tunai, membeli secara kredit atau angsuran, pertukaran, penerbitan, dibangun sendiri dan sumbangan atau donasi. Cara perolehan aktiva tetap tersebut akan mempengaruhi pencatatan harga perolehan. 
Semua aktiva tetap yang dipergunakan dalam perusahaan baik yang masih baru maupun yang lama memerlukan biaya perawatan dan pemeliharaan agar kegunaan aktiva tetap tersebut sesuai dengan yang direncanakan perusahaan. Aktiva tetap yang dipergunakan lama kelamaan mengalami kerusakan, keausan dan susut, baik karena dipakai maupun karena pengaruh lama kecuali tanah. Oleh karena itu maka terhadap aset tetap tersebut harus diadakan penyusutan sesuai dengan umur dan masa manfaatnya



BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan aktiva tetap (depresiasi), adalah bentuk pengalokasian harga perolehan aktiva tetap sebagai beban periode akuntansi dalam masa manfaat aktiva tetap tersebut. Nilai aktiva tetap turun setiap saat, sehingga setelah habis masa penggunaannya dianggap sudah tidak memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.
Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005:507) : “Penyusutan adalah alokasi harga perolehan dan biaya secara sistematis dan rasional sepanjang umur manfaat aktiva tetap yang bersangkutan” (Sondik, 2013). Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) PSAK No. 17 : “Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.
 Menurut Harahap (2002:53) : “Penyusutan adalah pengalokasian harga pokok aktiva tetap selama masa penggunaannya atau biaya yang dibebankan terhadap produksi akibat penggunaan aktiva tetap itu dalam proses produksi”. Semua aktiva tetap akan disusutkan kecuali tanah, untuk itu perlu diadakan kebijaksanaan untuk mengalokasikan aktiva tetap selama masa manfaat yang diberikan. Pengalokasian itu disebut penyusutan
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap berdasarkan masa manfaatnya.
2.2       Faktor-faktor yang mempengaruhi Beban Penyusutan
Menurut Smith dan Skousen (Sondik, 2013) ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban penyusutan yaitu :
a.       Harga perolehan
            Harga perolehan yaitu sejumlah uang yang dikeluarkan dalam memperoleh aktiva tetap hingga siap digunakan.
b.      Nilai residu atau nilai sisa
Nilai sisa atau nilai residu adalah jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva tidak digunakan lagi. Menurut IAI (2002:16), “Nilai Residu adalah jumlah yang diperkirakan akan diperoleh entitas saat ini dari pelepasan asset, setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan, jika asset tersebut telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.”
            Menurut PSAK No.16 Aset Tetap (Revisi 2007) nilai residu aset adalah jumlah yang diperkirakan akan diperoleh entitas saat ini dari pelepasan aset, setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan, jika aset tersebut telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.
            Pada umumnya nilai residu ditetapkan sebesar nol pada akhir masa manfaat. Jika merujuk pada kondisi tersebut, ketika suatu aset habis masa manfaatnya, Aset tetap tersebut sebenarnya masih memiliki nilai residu yang nilainya lebih besar dari estimasi nilai residu yang ditetapkan sebesar nol. Sehingga kurang relevan jika aset tetap yang telah habis masa manfaatnya namun masih dapat digunakan dalam mendukung kegiatan operasional nilai residunya diakui sebesar nol. Penetapan estimasi nilai residu dapat menggunakan data historis 2-3 tahun terakhir. Data tesebut dapat berupa hasil lelang/penjualan aset tetap.
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap harus di-review minimum setiap akhir tahun buku dan apabila ternyata hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK No. 25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Koreksi Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntan
c.       Masa manfaat
            Umur manfaat didefenisikan dalam PSAK 16 sebagai suatu periode dimana aset diharapkan akan digunakan oleh perusahaan, atau sebagai jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset tersebut oleh perusahaan.         
Masa manfaat yaitu taksiran jangka waktu penggunaan aktiva tetap itu dalam kegiatan produksi. Masa manfaat terbatas karena beberapa faktor yaitu :
-   Faktor fisik yang membatasinya adalah keausan dan kecacatan, kemerosotan nilai        dan pembusukan, dan kerusakan atau destruksi.
-    Faktor fungsional yang membatasinya adalah ketidaklayakan dan keuangan.
            PSAK 16 menyebutkan bahwa estimasi umur manfaat aset yang dapat disusutkan adalah persoalan penilaian yang pada umumnya berdasarkan pengalaman perusahaan yang memiliki aset serupa. PSAK 16 juga menyatakan bahwa umur manfaat aset yang dapat disusutkan harus di review minimum setiap akhir tahun buku (paragraf 51). Perubahan estimasi umur manfaat diperhitungkan sebagai perubahan estimasi akuntansi berdasarkan PSAK 25 serupa dengan perubahan nilai residu.
d.         Pola penggunaan
            Untuk menandingkan harga perolehan aktiva terhadap pendapatan, beban penyusutan harus mencerminkan setepat mungkin pola produksi. Jika aktiva menghasilkan suatu pola pendapatan yang bervariasi, maka beban penyusutannya juga harus bervariasi dengan pola yang sama. Bila penyusutan diukur dalam satuan faktor waktu, pola penggunaannya harus diestimasikan.
2.3       Metode Penyusutan Aktiva Tetap
            Metode penyusutan terdiri dari:
1.      Metode Garis Lurus (straight line method), cirinya: sederhana, penyusutan per periode tetap, tidak memperhatikan pola pengunaan aktiva tetap.
       Penyusutan = (Harga perolehan - Nilai sisa) : Umur ekonomis.
Atau
       Tarif Penyusutan = 100% : Umur ekonomis
       Penyusutan = Tarif * Harga Perolehan
Misalnya:
Awal 2001 diperoleh peralatan dengan harga perolehan sebesar Rp. 10.100.000,- dan diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 100.000,-
Beban penyusutan/thn = (10.100.000 – 100.000) : 5 = Rp. 2.000.000,-.
Skedul Penyusutan:


2.      Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method), menghasilkan beban penyusutan yang semakin menurun setiap periode. Ciri-cirinya : tarif penyusutan tetap dan merupakan dua kali tarif garis lurus, beban penyusutan per periode semakin menurun, perhitungan penyusutan tanpa memperhatikan estimasi nilai sisa , metode ini selalu menghasilkan angka yang harus dibulatkan pada akhir umur ekonomis.
Misal:
Awal 2001 diperoleh peralatan dengan harga perolehan Rp. 13.000.000,- dan estimasi nilai sisa Rp. 1.000.000,- diperkirakan umur ekonomis peralatan tersebut 5 tahun.
Beban penyusutan    = Tarif Garis Lurus * 2
                                    = (100% : 5) * 2
                                    = 40%
Skedul penyusutan:


3.      Metode Unit Aktivitas (Units of Activity Method), akan menghasilkan beban penyusutan yang berfluktuasi setiap periode, tergantung besar kecilnya aktivitas yang dilakukan. Cirinya: beban penyusutan per periode berfluktuasi, tarif penyusutan tetap, diperhatikan pola penggunaan.
Tarif Penyusutan = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Estimasi Aktivitas
Penyusutan = Tarif Penyusutan * Aktivitas yang dilakukan.
Misalnya:
Awal 2001 diperoleh peralatan dengan harga perolehan Rp. 10.100.000,- dengan estimasi nilai sisa Rp. 100.000,- diperkirakan dapat digunakan selama 100.000 jam. Penggunaan peralatan tersebut adalah pada tahun 2001 sebanyak 20.000 jam, tahun 2002 sebanyak 30.000 jam, tahun 2003 sebesar 10.000 jam, tahun 2004 sebanyak 40.000 jam.
Beban penyusutan :
Tarif/jam          = (10.100.000 – 100.000) : 100.000 jam
                        = Rp. 100/jam
Skedul penyusutan:

4.      Metode Jumlah Angka Tahun. Menghasilkan beban penyusutan periodik yang stabil menurun selama estimasi umur manfaat aktiva itu. Pecahan yang semakin kecil berturut-turut diterapkan setiap tahun pada harga pokok awal aktiva itu dikurangi estimasi nilai residu.
       Dalam metode ini, harus dihitung dulu jumlah penyebutnya dengan rumus:
                    (N + 1)
       S= N x -----------
                        2

S = Penyebut
N = taksiran umur manfaat

Contoh (dipakai pada awal tahun)
Harga perolehan Mesin (rupiah) 16.000
Taksiran nilai sisa (nilai residu) 1.000
Taksiran umur manfaat (tahun) 5
Tanggal pemakaian 01 Jan’95

Sebelum menghitung beban penyusutan, hitung terlebih dulu penyebutnya:
S = 5 * ((5 + 1) / 2)
S = 15
atau dengan cara lain yaitu:
S = 5 + 4 + 3 + 2 + 1
S = 15


Tahun


Beban Penyusutan


Akumulasi Penyusutan


Nilai Buku
0
16.000
1
5.000
5.000
11.000
2
4.000
9.000
7.000
3
3.000
12.000
4.000
4
2.000
14.000
2.000
5
1.000
15.000
1.000

5. Metode-metode Khusus. Pembebanan depresiasi atau penyusutan bisa dilakukan tidak dengan dasar alokasi harga perolehan, tetapi dengan menggunakan dasar-dasar yang lain. Metode ini dapat diterima jika terdapat kesulitan-kesulitan untuk menghitung penyusutan dengan cara yang biasa. Biasanya metode-metode khusus ini dipakai untuk membebankan penyusutan alat-alat kerja yang dimiliki dalam jumlah yang besardan digunakan dalam perusahaan-perusahaan jasa umum.
            Metode perhitungan penyusutan yang khusus antara lain sistem penilaian/persediaan, sistem pemberhentian, dan sistem penggantian.
2.4       Perlakuan Penyusutan Tanah dan Bangunan
            Menurut PSAK 16 paragraf 63, metode penyusutan yang berlaku adalah metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun (diminishing balance method), metode jumlah unit (sum of the unit method). Metode garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur manfaat aset jika nilai residunya tidak berubah. Metode saldo menurun menghasilkan pembebanan yang menurun selama umur manfaat aset. Metode jumlah unit menghasilkan pembebanan berdasarkan pada penggunaan atau output yang diharapkan dari suatu aset. Metode penyusutan aset dipilih oleh perusahaan berdasarkan kebijakan dan keadaan serta kondisi perusahaan. Pemilihan metode penyusutan juga dapat dipengaruhi oleh jenis aset tetap. Dalam PSAK 16 paragraf 64 juga dibahas tentang penurunan nilai atau yang sering disebut dengan impairment, dimana terkait dengan PSAK 48 yang menjelaskan bagaimana entitas me-review jumlah tercatat asetnya, bagaimana menentukan jumlah terpulihkan dari aset dan kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai (kecuali tanah). Menurut paragraf 76, diperlukan pertimbangan sesuai kebijakan yang dipilih manajemen untuk metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset.

Halo..halo numpang promosi yah teman2 terkasih..aku pemilik blog ini lagi launching produk sepatu terbaru kami diskon 50% all items...
Kelebihan kami adalah saudara2 bisa memesan sesuai model sepatu yang sobat suka (misalnya sobat sangat suka model sepatu artis yang harganya jutaan tapi tdk ada uang untuk membelinya, nah sobat bisa pesan ke aku nanti akan kami buatkan persis seperti pesanan sobat dengan tingkat kemiripan hingga 99% :)
untuk selengkapnya boleh di lihat dihalaman sebelah yah :)
Promo Gila sepatu best quality diskon 50%

  Demikian mengenai PENYUSUTAN AKTIVA TETAP,,,
Baca juga:

Praktek dan Seminar Akuntansi
Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap
Postulat Akuntansi Lengkap
Konsep Teoritis Akuntansi
Makalah Akuntansi Tentang Harta
Konsep Elemen Laporan Pendapatan
Pengertian dan Konsep Biaya an Beban
Makalah Ekuitas Paling Lengkap
Aktiva Tetap Tidak Berwujud PSAK 19
Contoh Soal Laporan Keuangan
Contoh Soal Laporan Perubahan modal
Contoh Soal Akuntansi (Neraca)
Contoh Soal Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
Contoh Soal Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Kunci Jawabannya
Tips Cara Cepat Belajar dan Pintar Akuntansi


Materi Sejarah Perkembangan Akuntansi Terlengkap dan Terbaik
           
Comments
3 Comments

3 comments:

  1. SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!

    Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI KANJENG<=…
    >>>085-320-279-333<<<

    ReplyDelete
  2. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete
  3. akuntansi mengenal PSAK 16 dan 17 sebagai standar penyusutan

    ReplyDelete

 
-->