Setelah aku memposting artikel atau bahan materi akuntansi tentang aktiva tak berwujud (KLIK DISINI) untuk membacanya ya, nah kali ini aku mau posting tentang penyusutan. Akuntansi Penyusutan ini aku posting karena aku sendiri waktu browsing n cari2 tentang akuntansi penyusutan untuk MAKALAH kami, masih banyak banget gitu pembahasan tentang materi ini yang masih kurang lengkap atau kurang menyajikan secara menyeluruh pembahasan ini, yah walaupun aku akui nih ya sobat kalo postingan ku ini juga ga perfect2 amat lah tapi nih setidaknya uda mencakup hampir keseluruhannya dengan bahasa yang mudah dipahami para pelajar or mahasiswa heheheh jadi begitu sobat Shantycr7 bacanya langsung deh,,,,langsung puyeng maksudnya hahahha ga ah langsung ngerti gitu looooo :). O ya nih adalah ringkasan makalah kami, ga semua aku posting yg penting2nya aja tapi uda mewakili yang laen koq,,pokoknya uda ok deh hehhe
Anyway sobat Shantycr7 yang pengen cepet pinter belajar akuntansi coba deh kalian baca tips dari aku hehhe siapa tau bisa membantu ya kan Tips Cara Cepat Belajar dan Pintar Akuntansi
Anyway sobat Shantycr7 yang pengen cepet pinter belajar akuntansi coba deh kalian baca tips dari aku hehhe siapa tau bisa membantu ya kan Tips Cara Cepat Belajar dan Pintar Akuntansi
Well, cekidot sobat ke topik semula:
BAB I
PENDAHULUAN
Aktiva tetap adalah elemen utama dari kekayaan
perusahaan yang berjumlah besar dan mengalami penyusutan dalam satu periode.
(UNTUK TAU SEPUTAR PENGERTIAN/DEFINISI AKTIVA/ASET TETAP KLIK INI http://shantycr7.blogspot.com/2013/06/pengertian-aktiva-tetap-lengkap.html. Penentuan besarnya jumlah biaya penyusutan aktiva tetap ini merupakan masalah
penting didalam perusahaan, karena besar kecilnya investasi yang tertanam
didalam aktiva tetap mempengaruhi dan efektifitas perusahaan yang pada akhirnya
akan mempengaruhi pada keuntungan perusahaan. Aktiva tetap dapat diperoleh
dengan berbagai cara yakni membeli secara tunai, membeli secara kredit atau angsuran,
pertukaran, penerbitan, dibangun sendiri dan sumbangan atau donasi. Cara
perolehan aktiva tetap tersebut akan mempengaruhi pencatatan harga perolehan.
Semua aktiva tetap yang dipergunakan dalam perusahaan
baik yang masih baru maupun yang lama memerlukan biaya perawatan dan
pemeliharaan agar kegunaan aktiva tetap tersebut sesuai dengan yang
direncanakan perusahaan. Aktiva tetap yang dipergunakan lama kelamaan mengalami
kerusakan, keausan dan susut, baik karena dipakai maupun karena pengaruh lama
kecuali tanah. Oleh karena itu maka terhadap aset tetap tersebut harus diadakan
penyusutan sesuai dengan umur dan masa manfaatnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan
aktiva tetap (depresiasi), adalah bentuk pengalokasian harga perolehan aktiva
tetap sebagai beban periode akuntansi dalam masa manfaat aktiva tetap tersebut.
Nilai aktiva tetap turun setiap saat, sehingga setelah habis masa penggunaannya
dianggap sudah tidak memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.
Menurut
Warren, Reeve, dan Fess (2005:507) : “Penyusutan adalah alokasi harga perolehan
dan biaya secara sistematis dan rasional sepanjang umur manfaat aktiva tetap
yang bersangkutan” (Sondik, 2013). Sedangkan menurut
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) PSAK No. 17 : “Penyusutan adalah alokasi jumlah
suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi.
Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara
langsung maupun tidak langsung”.
Menurut Harahap (2002:53) : “Penyusutan adalah
pengalokasian harga pokok aktiva tetap selama masa penggunaannya atau biaya
yang dibebankan terhadap produksi akibat penggunaan aktiva tetap itu dalam
proses produksi”. Semua aktiva tetap akan disusutkan kecuali tanah, untuk itu
perlu diadakan kebijaksanaan untuk mengalokasikan aktiva tetap selama masa
manfaat yang diberikan. Pengalokasian itu disebut penyusutan
Dari
beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa penyusutan adalah
pengalokasian harga perolehan aktiva tetap berdasarkan masa manfaatnya.
2.2 Faktor-faktor
yang mempengaruhi Beban Penyusutan
Menurut Smith
dan Skousen (Sondik, 2013) ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan beban penyusutan yaitu :
a. Harga perolehan
Harga perolehan yaitu sejumlah uang yang
dikeluarkan dalam memperoleh aktiva tetap hingga siap digunakan.
b.
Nilai residu atau nilai sisa
Nilai sisa atau nilai residu adalah jumlah yang diperkirakan dapat
direalisasikan pada saat aktiva tidak digunakan lagi. Menurut IAI (2002:16),
“Nilai Residu adalah jumlah yang diperkirakan akan diperoleh entitas saat ini
dari pelepasan asset, setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan, jika asset
tersebut telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur
manfaatnya.”
Menurut PSAK No.16 Aset Tetap
(Revisi 2007) nilai residu aset adalah jumlah yang diperkirakan akan diperoleh
entitas saat ini dari pelepasan aset, setelah dikurangi taksiran biaya
pelepasan, jika aset tersebut telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan
pada akhir umur manfaatnya.
Pada umumnya nilai residu ditetapkan
sebesar nol pada akhir masa manfaat. Jika merujuk pada kondisi tersebut, ketika
suatu aset habis masa manfaatnya, Aset tetap tersebut sebenarnya masih memiliki
nilai residu yang nilainya lebih besar dari estimasi nilai residu yang
ditetapkan sebesar nol. Sehingga kurang relevan jika aset tetap yang telah
habis masa manfaatnya namun masih dapat digunakan dalam mendukung kegiatan
operasional nilai residunya diakui sebesar nol. Penetapan estimasi nilai residu
dapat menggunakan data historis 2-3 tahun terakhir. Data tesebut dapat berupa
hasil lelang/penjualan aset tetap.
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku dan apabila ternyata hasil review berbeda
dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai
perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK No. 25 tentang Laba atau Rugi
Bersih untuk Periode Berjalan, Koreksi Kesalahan Mendasar, dan Perubahan
Kebijakan Akuntan
c.
Masa manfaat
Umur manfaat didefenisikan dalam
PSAK 16 sebagai suatu periode dimana aset diharapkan akan digunakan oleh
perusahaan, atau sebagai jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan
diperoleh dari aset tersebut oleh perusahaan.
Masa manfaat yaitu taksiran jangka waktu penggunaan aktiva tetap
itu dalam kegiatan produksi. Masa manfaat terbatas karena beberapa faktor yaitu
:
- Faktor fisik
yang membatasinya adalah keausan dan kecacatan, kemerosotan nilai dan
pembusukan, dan kerusakan atau destruksi.
- Faktor
fungsional yang membatasinya adalah ketidaklayakan dan keuangan.
PSAK 16 menyebutkan bahwa estimasi
umur manfaat aset yang dapat disusutkan adalah persoalan penilaian yang pada
umumnya berdasarkan pengalaman perusahaan yang memiliki aset serupa. PSAK 16
juga menyatakan bahwa umur manfaat aset yang dapat disusutkan harus di review minimum setiap akhir tahun buku
(paragraf 51). Perubahan estimasi umur manfaat diperhitungkan sebagai perubahan
estimasi akuntansi berdasarkan PSAK 25 serupa dengan perubahan nilai residu.
d.
Pola penggunaan
Untuk menandingkan harga perolehan aktiva
terhadap pendapatan, beban penyusutan harus mencerminkan setepat mungkin pola
produksi. Jika aktiva menghasilkan suatu pola pendapatan yang bervariasi, maka
beban penyusutannya juga harus bervariasi dengan pola yang sama. Bila
penyusutan diukur dalam satuan faktor waktu, pola penggunaannya harus
diestimasikan.
2.3 Metode
Penyusutan Aktiva Tetap
Metode penyusutan terdiri
dari:
1.
Metode Garis Lurus
(straight line method), cirinya:
sederhana, penyusutan per periode tetap, tidak memperhatikan pola pengunaan
aktiva tetap.
Penyusutan = (Harga
perolehan - Nilai sisa) : Umur ekonomis.
Atau
Tarif Penyusutan = 100% :
Umur ekonomis
Penyusutan = Tarif * Harga
Perolehan
Misalnya:
Awal 2001 diperoleh
peralatan dengan harga perolehan sebesar Rp. 10.100.000,- dan diperkirakan dapat
digunakan selama 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 100.000,-
Beban penyusutan/thn = (10.100.000
– 100.000) : 5 = Rp. 2.000.000,-.
Skedul Penyusutan:
2.
Metode Saldo
Menurun (Declining Balance Method), menghasilkan beban penyusutan yang
semakin menurun setiap periode. Ciri-cirinya : tarif penyusutan tetap dan
merupakan dua kali tarif garis lurus, beban penyusutan per periode semakin
menurun, perhitungan penyusutan tanpa memperhatikan estimasi nilai sisa ,
metode ini selalu menghasilkan angka yang harus dibulatkan pada akhir umur
ekonomis.
Misal:
Awal 2001 diperoleh
peralatan dengan harga perolehan Rp. 13.000.000,- dan estimasi nilai sisa Rp.
1.000.000,- diperkirakan umur ekonomis peralatan tersebut 5 tahun.
Beban
penyusutan = Tarif Garis Lurus * 2
= (100% : 5) * 2
= 40%
Skedul penyusutan:
3.
Metode Unit
Aktivitas (Units of Activity Method), akan
menghasilkan beban penyusutan yang berfluktuasi setiap periode, tergantung
besar kecilnya aktivitas yang dilakukan. Cirinya: beban penyusutan per periode
berfluktuasi, tarif penyusutan tetap, diperhatikan pola penggunaan.
Tarif
Penyusutan = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Estimasi Aktivitas
Penyusutan
= Tarif Penyusutan * Aktivitas yang dilakukan.
Misalnya:
Awal 2001 diperoleh
peralatan dengan harga perolehan Rp. 10.100.000,- dengan estimasi nilai sisa
Rp. 100.000,- diperkirakan dapat digunakan selama 100.000 jam. Penggunaan
peralatan tersebut adalah pada tahun 2001 sebanyak 20.000 jam, tahun 2002
sebanyak 30.000 jam, tahun 2003 sebesar 10.000 jam, tahun 2004 sebanyak 40.000
jam.
Beban penyusutan :
Tarif/jam = (10.100.000 – 100.000) : 100.000 jam
= Rp. 100/jam
Skedul penyusutan:
4.
Metode Jumlah Angka Tahun. Menghasilkan beban penyusutan
periodik yang stabil menurun selama estimasi umur manfaat aktiva itu. Pecahan
yang semakin kecil berturut-turut diterapkan setiap tahun pada harga pokok awal
aktiva itu dikurangi estimasi nilai residu.
Dalam metode ini, harus dihitung dulu
jumlah penyebutnya dengan rumus:
(N
+ 1)
S= N x -----------
2
S = Penyebut
N = taksiran umur manfaat
Contoh (dipakai pada awal tahun)
Harga perolehan Mesin (rupiah)
16.000
Taksiran nilai sisa (nilai
residu) 1.000
Taksiran umur manfaat (tahun) 5
Tanggal pemakaian 01 Jan’95
Sebelum menghitung beban
penyusutan, hitung terlebih dulu penyebutnya:
S
= 5 * ((5 + 1) / 2)
S = 15
atau dengan cara lain yaitu:
S
= 5 + 4 + 3 + 2 + 1
S = 15
Tahun
|
Beban Penyusutan
|
Akumulasi
Penyusutan
|
Nilai Buku
|
0
|
16.000
|
||
1
|
5.000
|
5.000
|
11.000
|
2
|
4.000
|
9.000
|
7.000
|
3
|
3.000
|
12.000
|
4.000
|
4
|
2.000
|
14.000
|
2.000
|
5
|
1.000
|
15.000
|
1.000
|
5. Metode-metode Khusus. Pembebanan
depresiasi atau penyusutan bisa dilakukan tidak dengan dasar alokasi harga
perolehan, tetapi dengan menggunakan dasar-dasar yang lain. Metode ini dapat
diterima jika terdapat kesulitan-kesulitan untuk menghitung penyusutan dengan
cara yang biasa. Biasanya metode-metode khusus ini dipakai untuk membebankan
penyusutan alat-alat kerja yang dimiliki dalam jumlah yang besardan digunakan
dalam perusahaan-perusahaan jasa umum.
Metode perhitungan penyusutan yang
khusus antara lain sistem penilaian/persediaan, sistem pemberhentian, dan sistem
penggantian.
2.4 Perlakuan Penyusutan Tanah dan Bangunan
Menurut
PSAK 16 paragraf 63, metode penyusutan yang berlaku adalah metode garis lurus (straight line method), metode saldo
menurun (diminishing balance method),
metode jumlah unit (sum of the unit
method). Metode garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur
manfaat aset jika nilai residunya tidak berubah. Metode saldo menurun
menghasilkan pembebanan yang menurun selama umur manfaat aset. Metode jumlah
unit menghasilkan pembebanan berdasarkan pada penggunaan atau output yang
diharapkan dari suatu aset. Metode penyusutan aset dipilih oleh perusahaan
berdasarkan kebijakan dan keadaan serta kondisi perusahaan. Pemilihan metode
penyusutan juga dapat dipengaruhi oleh jenis aset tetap. Dalam PSAK 16 paragraf
64 juga dibahas tentang penurunan nilai atau yang sering disebut dengan impairment, dimana terkait dengan PSAK
48 yang menjelaskan bagaimana entitas me-review
jumlah tercatat asetnya, bagaimana menentukan jumlah terpulihkan dari aset dan
kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai (kecuali tanah). Menurut
paragraf 76, diperlukan pertimbangan sesuai kebijakan yang dipilih manajemen
untuk metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset.
Promo Gila sepatu best quality diskon 50%
Demikian mengenai PENYUSUTAN AKTIVA TETAP,,,
Baca juga:
Praktek dan Seminar Akuntansi
Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap
Postulat Akuntansi Lengkap
Konsep Teoritis Akuntansi
Makalah Akuntansi Tentang Harta
Konsep Elemen Laporan Pendapatan
Pengertian dan Konsep Biaya an Beban
Makalah Ekuitas Paling Lengkap
Aktiva Tetap Tidak Berwujud PSAK 19
Contoh Soal Laporan Keuangan
Contoh Soal Laporan Perubahan modal
Contoh Soal Akuntansi (Neraca)
Contoh Soal Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
Contoh Soal Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Kunci Jawabannya
Tips Cara Cepat Belajar dan Pintar Akuntansi
Materi Sejarah Perkembangan Akuntansi Terlengkap dan Terbaik
Halo..halo numpang promosi
yah teman2 terkasih..aku pemilik blog ini lagi launching produk sepatu
terbaru kami diskon 50% all items...
Kelebihan
kami adalah saudara2 bisa memesan sesuai model sepatu yang sobat suka
(misalnya sobat sangat suka model sepatu artis yang harganya jutaan tapi
tdk ada uang untuk membelinya, nah sobat bisa pesan ke aku nanti akan
kami buatkan persis seperti pesanan sobat dengan tingkat kemiripan
hingga 99% :)
untuk selengkapnya boleh di lihat
dihalaman sebelah yah :)Promo Gila sepatu best quality diskon 50%
Demikian mengenai PENYUSUTAN AKTIVA TETAP,,,
Baca juga:
Praktek dan Seminar Akuntansi
Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap
Postulat Akuntansi Lengkap
Konsep Teoritis Akuntansi
Makalah Akuntansi Tentang Harta
Konsep Elemen Laporan Pendapatan
Pengertian dan Konsep Biaya an Beban
Makalah Ekuitas Paling Lengkap
Aktiva Tetap Tidak Berwujud PSAK 19
Contoh Soal Laporan Keuangan
Contoh Soal Laporan Perubahan modal
Contoh Soal Akuntansi (Neraca)
Contoh Soal Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
Contoh Soal Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Kunci Jawabannya
Tips Cara Cepat Belajar dan Pintar Akuntansi
Materi Sejarah Perkembangan Akuntansi Terlengkap dan Terbaik
SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
ReplyDeleteDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
akuntansi mengenal PSAK 16 dan 17 sebagai standar penyusutan
ReplyDelete