Pages

Wednesday, May 8, 2013

Postulat-Postulat Akuntansi Lengkap


Postulat – Postulat Akuntansi



Hai hai hai sobat Shantycr7 yang pinter2.,.,wah senang banget nih ada yang mau buka artikel postinganku tentang POSTULAT AKUNTANSI hehehe :) berarti ada kemauan untuk belajar ya kan :) (gitu donk biar makin pinter),.,abis baca ini jangan lupa ya sobat baca juga tentang Konsep-Konsep Teori Akuntansi :)

Nah, ini sobat beberapa referensi tentang postulat akuntansi yang bisa sobat jadiin bacaan sobat cukup lengkap kok dan tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti, yok sobat Shantycr7 silahakna dinikmati bacanya (EH JANGAN COPAS YOOO)  hohohoho


Postulat Entitas
Akuntansi mengukur hasil operasi dari suatu entitas, yang terpisah dan berbeda dari pemilik entitas. Postulat entitas mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan
unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat entitas merumuskan bidang perhatian akuntan dan membatasi jumlah objek, peristiwa dan atribut peristiwa yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan. Postulat memungkinkan akuntan membedakan antara transaksi bisnis dan individu: akuntan melaporkan transaksi perusahaan, bukan transaksi pemilik perusahaan. Postulat juga mengakui tanggung jawab pelayanan manajernen pada pemegang saham. Konsep entitas diterapkan pada kemitraan, kepemilikan tunggal, korporasi (perseroan terbatas dan bukan perseroan terbatas), dan perusahaan kedl dan besar. Konsep ini juga diterapkan pada segmen perusahaan (seperti divisi) atau beberapa perusahaan (seperti konsolidasi perusahaan yang saling terkait).

Salah satu definisi melihat bahwa entitas akuntansi merupakan unit ekonomi yang bertanggung jawab atas aktivitas ekonomi dan pengendalian administratif atas unit.

Difinisi lainnya yang berorientasi pemakai menyatakan bahwa entitas akuntansi berada dalam kerangka kepentingan ekonomi berbagai pemakai, dan bukan aktivitas ekonomi dan pengendalian administratif unit. Konsep dari American Accounting Assodation tahun 1964 dan komite studi penelitian standar tentang konsep entitas bisnis mendukung pandangan ini, meyatakan bahwa "batasan entitas ekonomi dapat diidentifikasi:

Dengan menentukan kepentingan individual atau kelompok.

Dengan menentukan sifat kepentingan individual atau kelompok.

Pendekatan kedua ini menjustifikasi kemungkinan perluasan data yang merupakan hasil dari skopa akuntansi baru sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan potensial semua pemakai.

2.    Postulat Kelangsungan Usaha
Postulat kelangsungan usaha, atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan. Postulat mengasumsikan bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu. Jadi, laporan keuangan menyediakan pandangan sementara atas situasi keuangan perusahaan dan hanya merupakan bagian dari seri laporan yang berkelanjutan. Kecuali untuk kasus likuidasi, pemakai menginterpretasikan informasi yang dihitung dengan dasar asumsi kontinyuitas perusahaan. Jika entitas memberi kehidupan, yang terbatas, maka laporan yang sesuai akan menspesifikasi data terminal dan sifat likuidasi.

Postulat kelangsungan usaha menjustifikasi penilaian aset dengan dasar nonlikuidasi dan menyediakan dasar untuk akuntansi depresiasi dengan pertimbangan:

Pertama, karena baik nilai sekarang maupun nilai likuidasi tidak memadai untuk penilaian aset, postulat kelangsungan usaha meminta penggunaan kos historis untuk penilaian aset.

Kedua, aset tetap dan aset tidak berwujud diamortisasi selama umur manfaatnya, dan bukan selama periode yang lebih pendek dalam ekspektasi likuidasi.

Postulat kelangsungan usaha juga diterapkan untuk mendukung teori manfaat. Harapan tentang manfaat di masa mendatang mendorong manajer untuk melihat ke depan dan memotivasi investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan. Kelangsungan usaha (yaitu, kontinuitas entitas akuntansi yang tidak terbatas) adalah penting untuk justifikasi teori manfaat.

Beberapa teoritikawan akuntansi mempertimbangkan postulat kelangsungan usaha sebagai sesuatu yang diperlukan dan sebagai konvensi akuntansi yang penting. Paton dan Littleton secara sederhana menyatakan bahwa "kemungkinan suatu aktivitas berhenti secara tibatiba tidak dapat menghasilkan pondasi bagi akuntansi".

Semua teoritikawan akuntansi tidak sepakat dalam interpretasi tentang postulat kelangsungan usaha. Storey dan Sterling secara terpisah berpendapat bahwa postulat kelangsungan usaha tidak memberikan justifikasi untuk penilaian sediaan dengan kos. Storey berpendapat bahwa "hal tersebut merupakan konvensi realisasi dan bukan konvensi kelangsungan usaha yang mensyaratkan penilaian sediaan dengan kos". Sterling berpendapat, anggapan bahwa entitas akuntansi memiliki kehidupan yang tidak terbatas tidak menjustifikasi nilai likuidasi, tetapi juga bahwa asumsi ini bukan alasan yang memadai untuk menggunakan kos historis ketika terdapat alternatif penilaian lain yang lebih relevan. Selanjutnya, jika postulat kelangsungan usaha dipertahankan, hal tersebut diyakini sebagai prediksi.

Beberapa teoritikawan akuntansi tidak menyukai memasukkan postulat kelangsungan usaha dalam struktur teori akuntansi. Chambers memandang kelangsungan usaha sebagai entitas yang berada terus dalam keadaan likuidasi teratur, bukan dalam likuidasi dipaksakan. Interpretasi kelangsungan usaha ini sesuai dengan penggunaan "ekuivalen kas sekarang" sebagai dasar penilaian seperti diusulkan Chambers. Teoritikawan lain tidak memasukkan postulat kelangsungan usaha, karena. mereka menganggap hal tersebut tidak relevan dengan struktur teori akuntansi.

Semua titik pandang ini perlu untuk menginterpretasikan kembali postulat kelangsungan usaha. Postulat dipandang sebagai pertimbangan tentang kontinuitas berdasarkan bukti aktual terhadap dampaknya. Fremgen menawarkan suatu definisi yang konsisten dengan pandangan bahwa postulat kelangsungan usaha merupakan kesimpulan atau pertimbangan dan bukan asumsi, ketika dia menyatakan bahwa "entitas dipandang sebagai tetap berada dalam operasi secara tidak terbatas" dalam pengakuan bukti bukti terhadap kenyataan tersebut, tidak "dalam adanya bukti yang sebaliknya".

3.    Postulat Unit Pengukur
Postulat unit pengukur, atau postulat unit moneter, berimplikasi pada dua keterbatasan utama dalam akuntansi yaitu:
Pertama, akuntansi terbatas untuk memprediksi informasi yang dinyatakan dalam satuan moneter; tidak mencatat dan mengkomunikasikan informasi lain yang relevan namun bersifat non-moneter.
Informasi akuntansi diterima secara esensial sebagai bersifat moneter dan terkuantifikasi; informasi non-akuntansi diterima sebagai bersifat nonmoneter dan tidak terkuantifikasi.
Pandangan ini mendorong kita untuk mendefinisi informasi akuntansi sebagai "kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit, numerik, dan berorientasi masa lampau" dan mendefinisi informasi nonakuntansi sebagai "kualitatif, informal, naratif, tidak teraudit, dan berorientasi masa depan".
Keterbatasan yang diakibatkan oleh postulat unit pengukur terkait dengan unit moneter itu sendiri sebagai unit pengukur. Karakteristik utama adalah daya beli unit moneter, atau kuantitas barang atau jasa yang satuan uang dapat digunakan. Teori akuntansi konvensional berhubungan dengan permasalahan ini dengan menyatakan bahwa postulat unit pengukur juga "postulat moneter yang stabil" dalam artian bahwa postulat menganggap daya beli dolar adalah stabil sepanjang waktu atau perubahannya tidak signifikan. Meskipun ini tetap digunakan dalam pelaporan keuangan sekarang, postulat moneter yang stabil merupakan objek kritik yang terusmenerus. Profesi akuntansi menghadapi tantangan untuk memilih antara unit uang dan unit daya beli umum sebagai unit pengukuran akuntansi.

4.    Postulat Periode Akuntansi
Meskipun postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan akan tetap ada untuk periode waktu yang tidak terbatas, pemakai meminta berbagai informasi tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan untuk membuat keputusan jangka pendek. Sebagai tanggapan terhadap kendala yang disebabkan lingkungan pemakai, postulat periode akuntansi menyatakan bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik. Panjangnya periode waktu dapat bervariasi, tetapi hukum pajak penghasilan, yang mensyaratkan penentuan income dengan dasar tahunan, dan praktik bisnis tradisional, menggunakan periode normal satu tahun. Meskipun kebanyakan perusahaan menggunakan periode akuntansi yang terkait dengan tahun kalender, beberapa perusahaan menggunakan tahun fiskal, atau tahun bisnis "alami". Bila siklus bisnis tidak berhubungan dengan tahun kalender, akan lebih bermanfaat untuk mengakhiri periode akuntansi ketika aktivitas bisnis telah mencapai titik terendah. Karena kebutuhan akan informasi yang tepat waktu, relevan dan sering, kebanyakan perusahaan juga menerbitkan laporan interim yang menyediakan informasi keuangan triwulanan atau bulanan, dan untuk menjamin kredibilitas laporan interim, Accounting Prindples Board menerbitkan APB Opinion No. 28, yang mensyaratkan laporan interim seharusnya didasarkan pada prinsip akuntansi dan praktik yang sama.

Dengan meminta entitas untuk menyediakan secara periodik, laporan keuangan jangka pendek, postulat periode akuntansi membebankan akrual dan tangguhan, penerapan yang menyebabkan perbedaan penting antara akuntansi akrual dan kas. Setiap periode, penggunaan akrual dan tangguhan diminta dalam pembuatan posisi keuangan perusahaan dalam istilah seperti expenses dibayar dimuka, pendapatan yang belum diterima, gaji yang belum dibayar, dan expenses depresiasi. Meskipun laporan keuangan jangka pendek bersifat arbitrer dan kurang tepat, kekurangan dikesampingkan karena signifikasinya bagi pemakai, dengan cara menentukan bahwa proses akuntansi terus menghasilkannya.
Cat : - Deferral dan akrual adalah perangkat yang diperlukan untuk memadukan secara tepat antara
 pendapatan dan biaya. Deferal artinya menunda pembedaan antara
 biaya yang telah dibayarkan atau pendapatan yang telah dikumpulkan.
 Sementara akrual adalah biaya yang belum terbayarkan atau pendapatan yang
 belum diterima.
-          Apabila dasar pencatatan akuntansi yang digunakan adalah cash basis, maka pendapatan dan beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dalam periode dimana uang kas diterima (untuk pendapatan) atau uang kas dibayarkan (untuk beban). Jadi, dapat disimpulkan di sini bahwa transaksi pendapatan dan beban yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi adalah transaksi-transaksi yang melibatkan arus uang kas masuk (untuk pendapatan) ataupun arus uang kas keluar (untuk beban).
-          Sedangkan apabila dasar pencatatan akuntansi yang digunakan adalah accrual basis, maka baik untuk pendapatan maupun beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dalam periode dimana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa memperhatikan arus uang kas masuk ataupun arus uang kas keluar.
Dasar pencatatan cash basis pada umumnya masih diterapkan pada organisasi-organisasi yang tergolong kecil, dimana kepemilikan dananya hanya dimiliki oleh satu atau beberapa orang saja. Sedangkan untuk organisasi-organisasi yang tergolong menengah ke atas, khususnya untuk organisasi-organisasi yang dananya dimiliki oleh banyak donor, diharuskan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk menerapkan accrual basis sebagai dasar pencatatan akuntansinya. Ini dapat dimengerti bahwa penerapan dasar akrual diharapkan bisa memberikan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan kepada para donatur selaku pemilik dana.




Nah, cukup sampai disini sobat materinya, komen dibawah yooo heheh oya don't forget nih baca tentang Konsep-konsep teori akuntansi super gampang dipahami

babaiiiiiii n God bless U guys




Comments
1 Comments

1 comments:

  1. SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!

    Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI KANJENG<=…
    >>>085-320-279-333<<<

    ReplyDelete

 
-->