Sobat Shantycr7 lagi nyari bahan pelajaran atau materi kuliah yang berhubungan dengan pemasaran???
ini nih aku bagiin makalah kami kmaren pas belajar audit manajemen fungsi pemasaran,.,
ini nih aku bagiin makalah kami kmaren pas belajar audit manajemen fungsi pemasaran,.,
Eitsss kalo mau ngopi ni artikel or makalah jangan asal copy aja yah sobat, musti dibaca n pelajari dengan baik supaya ga sia2 belajarnya n ilmunya bisa dibagi ke orang laen juga ntar,.,.
kalo ada yang ga ngerti boleh ditanya ama yang gerak dibidang ini nih atau boleh tanya aku juga (yah siapa tau aku bisa bantu kan) heheheh
oya jangan lupa tinggalin komen ya sobat n like juga :)
thx b4
kalo ada yang ga ngerti boleh ditanya ama yang gerak dibidang ini nih atau boleh tanya aku juga (yah siapa tau aku bisa bantu kan) heheheh
oya jangan lupa tinggalin komen ya sobat n like juga :)
thx b4
BAB I
PENDAHULUAN
Audit manajemen
merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu
perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat di audit.
Penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektivitas, dan
ekonomisasi dalam usaha dan organisasi yang lain. Pendekatan audit yang biasa
dilakukan dalam suatu audit manajemen adalah menilai efisiensi, efektivitas,
dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan.
Misalnya : fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi produksi, fungsi pergudangan
dan distribusi, fungsi sumber daya manusia, fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan. Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu audit manajemen tidak
seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general audit, karena
ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan usaha perusahaan.
Audit pemasaran
lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas organisasi
pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit
pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme
pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan
suatu proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan
tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi
permasalahan dan mencarikan solusinya.
Arti penting
pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin dirasakan oleh
suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang akan dipetik
dengan melaksanakannya dengan baik.
Bagaimana upaya-upaya
pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan?
Apakah strategi dan rencana pemasaran yang disusun sudah terimplementasikan
secara memadai? Apakah rencana tersebut telah mencerminkan upaya pemasaran yang
dibutuhkan untukmencapai tujuan pemasaran? Apakah kinerja pemasaran perusahaan
sesuai dengan yang direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain berkembang dalam
menilai kinerja pemasaran dan dukungannya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dengan
demikian, audit pemasaran adalah merupakan aktivitas vital yang sangat
menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Karena, didalam iklim bisnis pasar yang
semakin kompetitif dan penuh turbulence harus disadari bahwa keberhasilan
dimasa depan akan sangat ditentukan oleh kesuksesan pelaksanaan audit
pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Defenisi
Audit Pemasaran
adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan
dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi
tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan
peluang dan permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana
tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
Kompleksitas
permasalahan yang harus dihadapi dunia bisnis di dalam mengelola perusahaan
merupakan sebuah keniscayaan. Kerap, kompleksitas permasalahan tersebut
menggiring top management terperosok pada lubang jebakan dengan melihat
permasalahan dengan menggunakan ’kaca mata kuda’. Tidak jarang persoalan yang
timbul hanya ditangkap dari satu sudut pandang. Padahal ’penyakit’ yang
berhasil dideteksi tersebut hanyalah symptom, bukan akar permasalahan yang
sesungguhnya. Konsekuensinya adalah effort yang dikeluarkan untuk ’menyembuhkan
penyakit’ perusahaan menjadi sia-sia belaka, jauh dari sebuah upaya yang
efektif.
Audit pemasaran
yang merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap segenap program pemasaran pada
suatu perusahaan atau unit bisnis secara komprehensif, sistematis, independen,
dan berkala terbukti ampuh untuk menepis fenomena tersebut dengan memberikan
pendekatan yang terstruktur terhadap pengumpulan dan analisis data/informasi
pada lingkungan bisnis yang kompleks dan selanjutnya dapat ditindak lanjuti
dengan melakukan langkah-langkah korektif sehingga efektivitas program-program
pemasaran dapat tercapai.
Audit pemasaran
tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang sedang dirundung
persoalan. Dalam situasi normal, berbagai industri dapat melaksananakan audit
pemasaran dan menindaklanjutinya dengan baik. Dampaknya adalah perusahaan mampu
memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan bisnis dengan strategi,
taktik, dan kapasitas internal perusahaan sehingga memiliki tingkat return on
investment (ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
memperhatikan audit pemasaran sebagaimana mestinya.
Dengan ungkapan
lain dapat dikatakan bahwa pelaksanaan audit pemasaran akan memastikan
strategic control mechanism perusahaan dapat berjalan dengan baik. Selain itu
juga memudahkan pencapaian tujuan, siasat, dan sistem pemasaran yang
disesuaikan secara optimal dengan lingkungan pemasaran; sekarang maupun masa
mendatang; sebagai strategic control dan sekaligus merupakan alat penilai
keberhasilan pemasaran (marketing effectiveness rating instrument) yang akan
menggambarkan keberhasilan pemasaran secara menyeluruh.
Pengertian
Audit Pemasaran adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas
informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut
dengan Kriteriakriteria yang telah ditetapkan (Alvin A.Arens et al., 2003).
Sebelum mengetahui pengertian Audit Pemasaran, terlebih dahulu penulis jelaskan
pengertian dari Audit. Pada dasarnya, Audit merupakan suatu alat perusahaan
agar dapat mengerti bagaimana perusahaan berhubungan dengan lingkungan tempat
perusahaan beroperasi. Audit merupakan alat perusahaan untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya sebagaimana mereka berhubungan dengan peluang dan
ancaman (Amin Widjaja Tunggal, 2003).
Menurut Amin
Widjaja Tunggal (2003) Audit Pemasaran merupakan sejumlah cara titik mulai yang
benar untuk proses perencanaan pemasaran strategist, karena melalui audit,
strategist sampai pada suatu tolak ukur baik dari peluang dan ancaman
lingkungan ataupun kemampuan pemasaran organisasi.
Tujuan
Tujuan utama
dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran
yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk
mengeliminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit
ini, hasil audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja
pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan
upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan.
Tujuan dan
Manfaat Audit Pemasaran Menurut (IBK Bayangkara, 2008), tujuan utama dari audit
pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi
perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeleminasi
ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit
dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan
dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang
masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi
alternatif solusi atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan
yang diperlukan segera dapat dilakukan. Selain itu manfaat yang bisa diperoleh
dari manajemen audit pemasaran adalah sebagai berikut :
1. memberikan suatu evaluasi yang independen dan
tidak bias terhadap program-program pemasaran, termasuk strategi,
penawaran, dan kreatifitas suatu perusahaan.
2. dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan
dalam menigkatkan dan menghasilkan saran-saran dan ide-ide yang spesifik serta
bagaimana memperbaikinya.
3. identifikasi tersebut termasuk beberapa cara
(several ways) untuk memperbaiki respons pemasaran.
4. memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang
segar, teknik-teknik dan new direction pada masa mendatang.
5. membantu perusahaan secara periodik dalam
menganalisis upaya pemasaran, mengcreate serta merevisi pendekatan pemasaran
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Tipe Audit Pemasaran
Ada dua tipe
audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal) merupakan audit yang
dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti
periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang
diaudit tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit
terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
Dalam
pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari kedua tipe
audit di atas. Pertama-tama manajemen menginginkan analisis menyeluruh terhadap
fungsi pemasarannya untuk mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan dan
kemudian memilih salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih
rinci. Biaya dari audit menyeluruh yang cukup besar sering menjadi kendala
pelaksanaan audit ini.
Bentuk Audit Pemasaran
Menurut (Amin Widjaja Tunggal,
2003) :
1. Audit eksternal berhubungan dengan variabel yang
tidak dapat dikendalikan, dimulai dengan suatu pengujian informasi atas ekonomi
umum dan kemudian berpindah pada pandangan atas kesehatan dan pertumbuhan dari
pasar yang dilayani oleh perusahaan.
2. Audit internal berkaitan dengan variabel yang
dapat dikendalikan yang bertujuan untuk menilai sumber daya organisasi
bagaimana mereka berhubungan dengan lingkungan dan berhadapan dengan sumber
daya dari pesaing.
Ruang Lingkup Audit Pemasaran
Menurut (IBK
Bayangkara, 2008) Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam
pemasaran sebagai berikut :
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap
lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai
faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi
aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini
bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang
selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering
terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan
kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan
pengevaluasiannya.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini
menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Audit
ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan
bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini
menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi
perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan
penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak,
untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini
menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau
unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah
salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas
pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini
merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen
bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan,
promosi, dan lain-lain.
Tahapan-tahapan Audit Pemasaran
Pada dasarnya
pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara umum, yaitu:
1.
Audit pendahuluan
2.
Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
3.
Audit lanjutan
4.
Pelaporan
Proses Manajemen Pemasaran
Proses
manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar,
memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola
usaha-usaha pemasaran. Prosers ini mengoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran
dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang
terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menentukan Konsumen Sasaran
Perusahaan
menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan seluruh
konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan
beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam
posisi yang lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Proses ini
meliputi tiga tahapan penting yaitu:
1. Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan pelanggan ke dalam
kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
sama.
2. Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya
tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.
3. Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang
jelas, berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di
dalam pikiran konsumen sasaran.
Mengenbangkan Bauran Pemasaran
Bauran
pemasaran adalah seperangkat variabel penasaran yang dapat dikendalikan dan
dapat dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam
pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan terhadap empat
variabel penting dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P: 1) produk (product),
2) harga (price), 3) tempat atau saluran distribusi (place), dan 4) promosi
(promotion).
Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan
pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku dan
kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan pemasaran
perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil
dengan konsumen sasarannya. Untuk mampu bertahan dan berhasil dalam kondisi
persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan harus menyesuaikan bauran
pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di dalam lingkungan ini.
Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
1. Lingkungan
mikro, terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya dalam melayani pelanggannya. Berikut adalah para pelaku utama
dalam lingkungan mikro, yaitu perusahaan, pemasok, perantara pemasaran,
pelanggan, bisnis/komersial, dan terdapat pesaing utama yaitu konstruksi BUMN.
Perusahaan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan melakukan analisa pasar
dan telah menetapkan saluran distribusi yang tepat untuk menyalurkan produk/jasa
kepada pelanggan, sehingga memiliki tingkat efisiensi dan potensi pertumbuhan
yang baik dalam masing-masing saluran distribusi.
2. Lingkungan
makro, merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang
mempengaruhi segenap ligkungan mikro perusahaan dan keputusan-keputusan
strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi lingkungan alam, demografi,
ekonomi, teknologi, politik, dan budaya.
Dalam
lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan demografis utama tidak
memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan karena perusahaan dapat
memanfaatkan kecenderungan tersebut dengan adanya kantor cabang dan perwakilan
untuk kemajuan perusahaan. Untuk menanggapi perkembangan dan kecenderungan
tersebut, perusahaan menambah atau memperluas wilayah. Perusahaan memiliki
ketersediaan sumber daya alam serta energi yang cukup baik, dan dapat
mengantisipasi perkembangan utama dalam pendapatan, harga, penghematan, kredit
yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan meningkatkan kinerja sumber daya keuangan.
Perusahaan
mendapat tanggapan baik dari masyarakat mengenai bisnis dan produk/jasa yang
ditawarkan perusahaan, disamping itu perusahaan melakukan peningkatan kinerja
Direktorat Teknik & Pengembangan dalam upaya meningkatkan upaya pemasaran
terhadap gaya hidup dan nilai-nilai pelanggan.
Audit Strategi Pemasaran
Dalam strategi
pemasaran terdapat tujuan dan sasaran pemasaran perusahaan yang telah
dinyatakan dengan jelas untuk dapat membimbing perencanaan pemasaran dan
pengukuran kinerja juga terdapat misi bisnis perusahaan yang telah dinyatakan
dengan jelas dan berorientasi pasar, tujuan pemasaran yang tepat dan
mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan dan peluang.
Manajemen
strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan
formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen memiliki tanggung jawab untuk
merencanakan, mengarahkan, mengorganisasikan, dan mengendalikan keputusan dan
tindakan-tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi yang dipilih.
Strategi adalah rencana yang berskala besar dan berorientasi ke masa depan
untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.
Audit Sistem Pemasaran
Dalam sistem
pemasaran perusahaan, sistem intelijen pemasaran menghasilkan informasi yang
akurat, tepat waktu dan memadai mengenai perkembangan pasar yang berkaitan
dengan pelanggan, calon pelanggan, pesaing dan masyarakat.
Sistem
informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan,
memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang
dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu. Sistem
informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap
informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi
kebutuhan informasi tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Suatu
informasi pemasaran yang bermanfaat memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen (memiliki
dmpak yang berbeda pada pengambilan keputusan bisnis)
2. Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji
keakuratannya.
3. Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses
pengolahan (analisis) data yang tepat.
4. Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan
manfaat harus dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi.
Audit Organisasi Pemasaran
Pemasaran pada
dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan kepuasan pelanggan
adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di
perusahaan. Secara ideal tanggung jawab peningkatan nilai pelanggan yang
menjadi pemicu kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab semua bagian atau
fungsi yang ada di dalam perusahaan. Konsep pemasaran tidak terbatas pada
penjualan danpromosi saja, pemasaran memegang fungsi yang sangat kompleks dan
menyangkut secara keseluruhan kepentingan perusahaan. Pemasaran harus secara
intensif menjalin kerja sama dengan berbagai bagian dan fungsi, membentuk suatu
sinergi dalam meningkatkan nilai pelanggan.
Oleh
karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan sesuatu yang berdiri
sendiri, tetapi lebih pada kerja sama antarfungsi dan bagian yang membentuk
suatu rangkaian rantai nilai dalam pecapaian tujuan perusahaan. Dalam
organisasi pemasaran, wakil direktur bidang pemasaran memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang memadai dalam merencanakan, mengelola dan mengendalikan upaya
pemasaran perusahaan dan otoritas final decision terdapat di wakil direktur. Di
dalam perusahaan terdapat komunikasi dan hubungan kerja yang baik antara
pemasaran dan tenaga penjualan.
Audit Fungsi Pemasaran
Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan
terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan
apakah bauran pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan
pemasaran dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan
kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran.
Kebijakan tersebut meliputi: (1) kebijakan produk, (2) kebijakan harga, (3)
kebijakan promosi, dan (4 ) kebijakan saluran distribusi.
(1). Kebijakan Produk
Pada fungsi
pemasaran, perusahaan menyatakan secara tegas lini produknya yaitu melalui
analisis order yang ada berupa tender atau non tender yang saat ini mampu
mencapai tujuan dalam memuaskan kebutuhan pasar dan kontribusinya pada laba
perusahaan. Lini produk yang ditetapkan perusahaan adalah merentang kedua arah
yaitu pada saat posisinya di tingkat menengah tersebut mulai diserang pesaing,
perusahaan memasuki pasar di tingkat bawah atau di tingkat atas atau mungkin
secara bersamaan. Di samping itu perusahaan perlu menambah beberapa lini
produknya untuk meningkatkan pangsa pasar melalui peningkatan strategi
produk/jasa yang dibutuhkan pelanggan.
Keputusan Lini Produk
Lini produk
merupakan sekelompok produk yang berkaitan erat karena memiliki fungsi yang
sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jenis-jenis
outlet yang sama atau berada dalam rentang harga tertentu. Keputusan lini
produk mencakup beberapa keputusan penting yang berkaitan dengan: (i) rentang
lini produk, (ii) merentangkan lini produk, (iii) mengisi lini produk, (iv)
modernisasi lini produk, dan (v) menetapkan tampilan lini produk.
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk
merupakan himpunan sebuah lini produk dan barang-barang yang ditawarkan penjual
tertentu kepada pembeli. Empat dimensi bauran produk meliputi: (i) keluasan,
(ii) kepanjangan, (iii) kedalaman, dan (iv) konsistensi. Keempat bauran produk
ini memberikan panduan untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan.
Berkaitan dengan bauran produk, perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya
melalui empat cara yaitu pertama-tama perusahaan menambah lini produknya,
kemudian memperluas bauran produknya. Dalam cara ini lini produk baru akan
membangun reputasi produk yang sudah ada. Cara yang lain perusahaan dapat
memperpanjang lini produk yang sudah ada untuk menjadi perusahaan yang memiliki
lini penuh. Cara yang terakhir adalah perusahaan bisa kurang atau lebih
memperhatikan konsistensi lini produknya.
(2). Kebijakan Harga
Dalam hal
penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan, strategi dan prosedur
penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk pencapaian tujuan pemasaran
perusahaan. Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa atau
jumlah nilai yang konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau
memanfaatkan suatu barang atau jasa. Faktor utama yang mempengaruhi strategi
harga yang ditetapkan perusahaan yaitu faktor internal yang terdiri atas:
a. Tujuan
pemasaran.
b. Strategi bauran
pemasaran, menyangkut bagaimana setiap komponen bauran pemasaran (produk,
harga, promosi, dan saluran distrbusi) ditetapkan untuk menunjang suksesnya
program pemasaran secara keseluruhan.
c. Biaya. Biaya
adalah dasar penentuan harga.
d. Pertimbangan
organisasional, menyangkut penetuan kewenangan dari bagian yang menetapkan
harga. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan besar
kecilnya organisasi perusahaan.
Faktor lain (eksternal) meliputi:
a. sifat dan permintaan
pasar. Harga suatu produk sangat dipengaruhi oleh jenis pasar dimana produk
tersebut dipasarkan. Pada pasar persaingan sempurna, dimana banyak terdapat
pembeli dan penjual yang sama-sama memiliki pengetahuan yang memadai
tentang kondisi pasar, harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
b. persaingan.
Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus secara cermat merespon
harga dan penawaran pesaing. Konsumen tidak akan membeli suatu produk dengan
harga yang lebih tinggi jika produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih
kepada penggunanya.
c. faktor
lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan sangat berpengaruh pada
penetapan harga yang dilakukan perusahaan.
(3). Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan
memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan secara tegas dan dapat
disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan
distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan organisasi yang menghubungkan
produsen dengan pennguna (konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran
(saluran distribusi) sebagian besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi
dalam membuat barang tersedia dan mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan
waktu yang tepat.
Fungsi Distribusi
Fungsi penting
yang dilaksanakan oleh saluran distribusi dalam arus pemasaran meliputi:
informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko,
pemilikan fisik, pembayaran, da hak milik.
Keputusan Mengenai Bentuk Saluran Pemasaran
Keputusan
mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan pertimbangan-pertimbangan penting
mengenai:
1. analisis
kebutuhan pelanggan
2. penetapan
tujuan saluran pemasaran
3. identifikasi
alternatif saluran pemasaran utama
4. evaluasi alternatif
saluran pemasaran utama.
(4). Kebijakan Periklanan, Promosi, dan Publikasi
Perusahaan
harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang disediakan kepada pelanggan
atau pelanggan potensialnya, perantara serta masyarakat umum untuk memberikan informasi
yang tepat tentang manfaat dan keberadaan produk tersebut. Suatu bauran
komunikasi pemasaran (bauran promosi) dapt terdiri atas kombinasi dari komponen
bauran promosi berikut:
a. Pengiklanan,
mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau
jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Pemasaran
langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lainnya
untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan dan calon
pelanggan tertentu
c. Promosi
penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba
atau pembelian produk atau jasa.
d. Hubungan
masyarakat dan publisitas. Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan
dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
e. Penjualan
personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan.
Tujuan dari
Audit Pemasaran adalah untuk menunjukkan sasaran dan strategi pemasaran
organisasi diperlukan suatu format untuk mengatur penemuan-penemuan besar dari
hasil audit. Caranya adalah dengan melakukan analisis SWOT untuk setiap produk
utama atau segmen pasar. Melalui SWOT akan didapat kekuatan dan kelemahan
internal yang membedakannya dengan kekuatan dan kelemahan kompetitor dan dengan
peluang maupun ancaman eksternal kunci. SWOT juga harus mencakup sebab –sebab
adanya kinerja yang baik ataupun buruk.
Empat faktor dalam Analisis SWOT
adalah sebagai berikut :
a. Sterngth / Kekuatan (S), adalah kemampuan
internal yang menonjol dari sebuah perusahaan secara relatif dibandingkan
dengan perusahaan lainnya. Strength merupakan suatu kompetensi yang ada dalam
perusahaan yang disajikan sebagai perbandingan dengan competitor.
b. Weakness /Kelemahan (W), merupakan
sifat-sifat dari suatu perusahaan yang cenderungmengurangi nilai-nilai kompeten
dan perbandingan dengan pesaingpesaingnya.
c. Opportunities /Peluang (O), merupakan
peluang-peluang yang ada dalam diri perusahaan atau peluang-peluang yang
dimiliki oleh perusahaan.
d. Threats / Ancaman (T), merupakan
kejadian-kejadian yang sangat mungkin terjadi yang dapat mengakibatkan kerugian
tertentu bagi perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Sejumlah
penelitian dan fakta empiris menunjukkan bahwa audit pemasaran yang baik dan
benar mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan dalam meningkatkan
efektivitas dan kinerja pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa audit
pemasaran merupakan kunci sukses bisnis di era milenium baru.
Hal-hal yang
dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat meningkatkan pemasarannya
adalah : 1) Menggunakan strength untuk memanfaatkan opportunities dan
menggunakan strengths untuk menghindari treaths. Strength perusahaan memiliki
keunggulan kompetitif yang tidak mudah ditiru oleh pesaing membuka
opportunities bagi perusahaan untuk memasuki segmen market baru, dan
mengantisipasi apabila perusahaan mendapat serangan pesaing baru. Sehingga
opportunities yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan threats yang
timbul dapat diatasi dengan baik. 2) Mengatasi weakness dengan memanfaatkan
opportunities, dan meminimalkan weakness dan menghindari treaths, yaitu
mengatasi profit yang plus-minus dengan memanfaatkan kondisi ekonomi yang
sampai saat ini secara umum cukup menggairahkan, dan perusahaan memprediksikan
sampai saat ini posisi pasar tidak akan menurun, sehingga apabila suatu saat
kebijakan pemerintah mempengaruhi bisnis yang sedang dijalankan perusahaan,
maka posisi pasar tetap tumbuh secara signifikan. Sehingga opportunities yang
diharapkan dan treaths yang akan terjadi dapat dimanfaatkan serta diatasi
berdasarkan strength yang ada.
Hasil dari
Audit pemasaran menjadi gambaran perusahaan untuk ditindak lanjuti dengan
melakukan tindakan-tindakan korektif yang dibutuhkan oleh perusahaan, sesuai
dengan hasil atau rekomendasi yang didapat dari pelaksanaan audit pemasaran.
Kini saatnya segenap organisasi bisnis mulai melirik, mempelajari, mendalami,
dan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar sehingga suatu
perusahaan yang mengimplementasikan dapat memetik manfaat sehingga mampu
meningkatkan efektivitas pemasaran yang pada gilirannnya dapat meningkatkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan.
artikel menarik, sangat bermanfaat. ikut nyimak y shob. dtunggu knjung baliknya.ehehehe....salam blogger
ReplyDeletethx sobat :)
ReplyDeletemantap infonya thanks , kunjungi juga Contoh Surat dan Prosedur
ReplyDeleteThx ;)
Deletereferensi dan sumbernya dr mana ya
ReplyDeleteWah maaf nih mbak...lupa buatnya dulu hehe..
Delete:D