Pages

Monday, April 22, 2013

Akuntansi Persediaan



Hello sobat Shantycr7 yang ganteng n cantik :)
salam hangat dari Admin :)

Setelah kamren aku bahas tentang Akuntansi Piutang (klik aja untuk baca), nah postingan kali ini aku akan bahas tentang Akuntansi Persediaan yang mana postingan ini akan membantu sobat Shantycr7 skalian untuk menambah pengetahuan akuntansinya mengenai persediaan (kebetulan postingan ini aku ambil dari bahasan materi kuliah aku "Praktek dan Seminar Seminar Akuntansi" kamren :).
Jadi nih sobat aku ambil inti2nya aja ya.,., 

Dalam pembahasan kali ini jujur ga terlalu lengkap sobat cos yang aku ambil point2 nya ja tapi bisa sebagai tambahan yang lumayan nice koq buat ngerjai makalah (buat yang ada tgs ngerjai makalah), buat referensi juga buat yang pengen tau seluk beluk persediaan,.,
Masih banyak lagi loh sobat bahasan seputar persediaan nih,,,cari lagi di om Google yahh biar makin pinter n tau banyak tentang persediaan nih.,,.,hehehe

Oya buat yang ngopy monggo ora opo2 sing penting tetap dibaca ulang n dipahami oce :)
Oce ini dia PERSEDIAAN :

PENDAHULUAN

Persediaan (Inventory) adalah elemen atau unsur yang sangat penting dalam perusahaan terutama dalam penentuaan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang ataupun perusahaan manufaktur baik yang berskala kecil maupun berskala besar.
Persediaan yang ada sangat berpengaruh terhadap neraca maupun laporan laba rugi. Dalam neraca sebuah perusahaan dagang atau pun manufaktur persediaan sering kali merupakan bagian yang sangat besar dari keseluruhaan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, mestipun demikian jumlah dan persentasenya berbeda-beda antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Persediaan yang ada selalu di konversikan dalam kas dalam siklus operasi perusahaan dan oleh karenanya dianggap sebagai aktiva lancar dimana persediaan dicantumkan setelah pos piuang karena aktiva ini terbilang cepat berubah menjadi kas.
Sebagai aktiva lancar jumlah persediaan mempunyai pengaruh langsung terhadap laporan solvensi perusahaan, dalam laporan laba rugi persediaan memegang peranannya sangat vital dalam menentukan hasil operasi perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Di banyak perusahaan, persediaan adalah bagian yang signifikan, tidak hanya aktiva lancar, tetapi juga total aktiva. Meskipun banyak item-item persediaan secara relatif tampaknya tidak penting (misalnya, perangkat keras seperti baut dan sekrup ), namun secara keseluruhan mereka bisa memiliki nilai yang perlu dipertimbangankan, sehingga pengaman persediaan adalah sepenting menjaga kas. Kebutuhan untuk menyimpan dalam jumlah mencukupi barang-barang yang akan dijual ditambah lagi dengan kebutuhan untuk menghindari biaya kelebihan persediaan memperlihatkan pentingnya masalah perencanaa dan pengendaliaan oleh pihak manajemen.
Barang dagangan adalah unsur yang paling penting didalam kegiatan sebuah perusahaan kecil. Penjualan barang dagangan merupakan sumber pendapatan pokok bagi perusahaan. Untuk menetapkan laba bersih perusahaan, maka harga pokok penjualan unsur pengurangan yang besar dan kenyataannya unsur ini lebih besar dibandingkan unsur-unsur pengurang lainnya. Juga jumlah persediaan barang dagang ini merupakan bagian yang cukup besar dari sumber-sumber perusahaan dagang yang berarti pula merupakan bagian dari harta lancar.


PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Umum Persediaan
Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan.
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
 Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).
 Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca.

2.2   Sifat-Sifat Persediaan
Persediaan mempunyai sifat–sifat sebagai berikut :
a.       Persediaan biasanya merupakan sebagai aktiva lancar (Current Asset) karena masa perputarannya hanya kurang atau sama dengan satu tahun saja.
b.      Persediaan merupakan jumlah yang besar terutama untuk perusahaan yang mengelola persediaan dari bahan baku menjadi barang jadi.
c.       Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi bagi perusahaan selain itu juga sangat menentukan perusahaan pada akhir periode akuntansi.


2.3   Jenis-jenis atau Pengelompokan Persediaan
a. Bahan baku
 Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
b. Barang dalam proses
 Barang dalam proses adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk menjadi barang jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi oleh lamanya produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk keproses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi. Perputaran persediaan bisa ditingkatkan dengan jalan memperpendek lamanya produksi. Dalam rangka memperpendek waktu produksi salah satu cara adalah dengan menyempurnakan tekhnik-tekhnik rekayasa, sehingga dengan demikian proses pengolahan bisa dipercepat. Cara laian adalah dengan membeli bahan-bahan dan bukan membuatnya sendiri.
c. Barang jadi
 Barang jadi adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapat segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan. Manajer keuangan dapat merangsang peningkatan penjualan dengan cara mengubah persyaratan kredit atau dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil (marginal risk). Tetapi tidak peduli apakah barang-barang tercatat sebagai persediaan atau sebagai piutang dagang, manajer keuangan harus tetap membiayainya. Sebenarnya perusahaan lebih suka menjualnya (dan tercatat sebagai piutang dagang), karena dengan demikian untuk menuju realisasi kas tinggal satu langkah saja. Dan laba potensial dapat menutup tambahan resiko penagihan piutang.
 Dari uraian tersebut dapat diartikan bahwa dalam proses akuntansi persediaan, persediaan memerlukan adanya penilaian (evaluation), karena persediaan merupakan bagian dari cost yang akan dimatch dengan revenue, dan akan menghasilkan income dan penyajian laporan arus kas.
 Dengan melihat sifat-sifat dasar persediaan dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan dan tujuan serta konsep dasar akuntansi, maka persediaan merupakan input values. Metode tersebut merupakan salah astu konsep penilaian terhadap inventory yang akan menjadi dasar dalam penyajian di neraca.
 Penekanan pembahasan tujuan teori akuntansi terhadap inventory, adalah menentukan alternative pedoman untuk mengevaluasi prosedur yang dapat memberikan penilaian (pengukuran) yang lebih baik dan memberikan informasi yang lebih baik tentang arus kas perusahaan dikemudian hari. Beberapa dasar pengukuran inventory dari segi kadar interpretasi dan revaluasi bagi pengambil keputusan investasi.

2.3   Sistem Pencatatan Persediaan
Dalam membantu penyajiaan persediaan agar menjadi lebih teliti dan relevan maka dikembangkanlah beberapa metode pencatatan persediaan dalam membantu manajemen dalam mengelola perusahaan yaitu dua metode pencatatan persediaan yang terdiri dari metode pencatatan persediaan periodik dan metode pencatatan persediaan perpetual.
a.      Sistem Periodik (physical)
Sistem periodik yaitu sistem pencatatan persediaan dimana pada setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara phisik untuk menentukan jumlah persediaan akhir. Perhitungan tersebut meliputi pengukuran dan penimbangan barangbarang yang ada pada akhir suatu periode untuk kemudian dikalikan dengan suatu tingkat harga/biaya. Perusahaan yang menerapkan sistem periodik umumnya memiliki karakteristik persediaan yang beraneka ragam namun nilainya relatif kecil.
Sebagai ilustrasi adalah kios majalah di sebuah pusat perkantoran dan pertokoan yang menjual berbagai jenis majalah, koran, alat tulis, aksesoris handphone, dan gantungan kunci. Jenis persediaan beraneka ragam namun nilainya relatif kecil sehingga tidaklah efisien jika harus mencatat setiap transaksi yang nilainya kecil namun frekuensi transaksi tinggi. Meskipun demikian sebenarnya pada saat ini alasan tersebut dapat diabaikan dengan adanya teknologi komputer yang memudahkan pencatatan transaksi dengan frekuensi tinggi, misalnya seperti di toko retail.
b.      Sistem Permanen (Perpetual)
Sistem pencatatan persediaan secara perpetual yaitu melakukan pembukuan atas persediaan secara terus menerus yaitu dengan membukukan setiap transaksi persediaan baik pembelian maupun penjualan. Sistem perpetual ini seringkali digunakan dalam hal persediaan memiliki nilai yang tinggi untuk mengetahui posisi persediaan pada suatu waktu sehingga perusahaan dapat mengatur pemesanan kembali persediaan pada saat mencapai jumlah tertentu. Misalnya persediaan alat rumah tangga elektronik (mesin cuci, kulkas, microwave).

Nah sobat Shantycr7 itu dulu untuk bahasan akuntansi persediaan,.,c u next time in other posting :)
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

 
-->