Pages

Monday, October 28, 2013

Contoh Soal TOEFL (Structure dan Written Expression)

Contoh Soal TOEFL (Structure dan Written Expression) - berikut ini kusajikan beberapa contoh soal-soal TOEFL, semoga bermanfaat ya ;)

Berikut sobat beberapa contoh soal TOEFL khusus untuk bagian “Structure ” yang menurutku paling umum dan bentuknya paling sering muncul:


          1.       .......... was ringing continuously for hours.
            (A) Loudly
            (B) In the morning
            (C) The Phone
            (D) The bells

  2.   Early ......... toes instead on hooves on their feet.
 (A) Horses
 (B) Had horses
 (C) Horses had
 (D) Horses having 

  3.  ........ radio as the first practical system of wireless telegraphy.
 (A) Marconi's development
 (B) The development of Marconi
 (C) Developing Marconi
 (D) Marconi developed

    4.   Cristiano Ronaldo and friends really look good tonight because the coach had them .......every day this week.
               (A) Practice                                      
               (B) to practice                                  
               (C) practiced
               (D) the practice

   5.   You ...…. your seatstodau if you want to go to the game.
                (A) had better to reserve           
                (B) had better reserve                
                (C) had to better reserve
                (D) had to reserve better

   6.   Shanty Tindaon is ....… Cristiano Ronaldo who is the most handsome         footballer in the world.
                (A) the first to love                      
                (B) the first loving                    
                (C)  firstly loved
                (D) loving the first

         7.     A variation of collodion photography was the tintype, which captured images on a black or
               A                                                                     B                                              C
        dark brown metal plate instead from on glass
                                              D

         8.     In cases of minor injury to the brain. Amnesia is  likely to be a temporarily condition
               A                          B                                     C                     D

   9. The fact that white light is light composed of various wavelengths may be demonstrating by
          A                                                            B                                                          C
   dispersing a beam of such light through a prism.
                                     D

   10.  Marshes, wetland areas characterized by plant grassy growth, are distinguished from swamps,
                                                                A                                 B                          C
       wetlands where trees grown
                            D

Well, cukup sekian sobat hanya 10 contoh saja heheh nanti nanti aku posting lagi yah, atau PM aku ;)
Maaf karena soal dibagian akhir yang written expression penulisannya berantakan karena postingan ini sebelumnya kuketik dulu di word setelah di paste ke blog ini, begini lah jadinya, agak susah mengubahnya, nanti kalau aku punya waktu bakal diperbaiki deh ;)
Untuk Tips persiapan TOEFL dan arti TOEFL buat yang belum paham bisa dibaca ini Tips Persiapan dalam Menghadapi TOEFL

Semoga bermanfaat buat sobat Shantycr7


 

Tips Persiapan Menghadapi TOEFL


Tips Persiapan Menghadapi TOEFL - Halo sobat Shantycr7 yang cakep dan imut-imut hehe. Postinganku kali ini sebenarnya berdasarkan request dari beberapa sobat-sobat yang nge-PM aku dan yang langsung request ke aku beberapa waktu lalu, yang mana memintaku untuk posting mengenai penjelasan TOEFL, contoh soal-soal TOEFL yang sering muncul di ujian TOEFL beserta tips-tips menghadapinya supaya bisa mencapai nilai maksimal.

Well, pertama akan kujelaskan dulu apa itu TOEFL , karena kalau disurvey ternyata masih banyak mahasisiwa atau akademisi lainnya yang belum paham TOEFL ini, apalagi kalau belum pernah tes TOEFL mungkin akan lebih bingung lagi. Nah, TOEFL (Test of English As a Foreign Language) itu sendiri adalah suatu test yang digunakan untuk menilai sejauh mana kemampuan kita dapat menggunakan dan memahami bahasa Inggris sebagai orang yang ga asli pembicara bahasa Inggris (Non-English native speakers) atau yang bukan bahasa ibunya bahasa Inggris. Biasanya test TOEFL ini digunakan di institusi akademis, universitas, atau pekerjaan. TOEFL dikembangkan oleh Educational Testing Service di New Jersey sejak tahun 1963. TOEFL ini sobat, ada 3 jenis yaitu TOEFL PBT (Paper Based Test), TOEFL CBT (Computer Based Test), dan TOEFL IBT (Internet Based Test).

Kalau TOEFL PBT ini, inilah jenis TOEFL yang pertama kali dikeluarkan oleh ETS. Sistem test pada PBT TOEFL , tentunya memakai paper atau kertas soal dan lembar jawaban yang harus diisi dengan pensil 2B. Ada 3 sesi ujian, yaitu Listening, Structure, dan Reading dengan score minimal 310 dan maksimal 677. Lama waktu test untuk Listening Comprehension yang terdiri dari 50 soal adalah 35 menit, Structure & Written Expression sebanyak  40 soal adalah 25 menit, Reading Comprehension sebanyak 50 soal adalah 55 menit.

Untuk jenis yang kedua nih yaitu TOEFL CBT, merupakan jenis TOEFL generasi kedua, yaitu ga lagi menggunakan paper atau kertas namun pelaksanaannya itu sudah menggunakan komputer. Semua soal menggunakan softwere dan setiap soal langsung dijawab atau dikerjakan di computer. CBT ini sobat, pertama kali dikeluarkan tahun 1998. Kalau bentuk soalnya sendiri hampir sama dengan yang PBT, namun pemberian skornya berbeda, kalau rentang nilai pada PBT 310-677, maka pada TOEFL CBT rentang nilainya adalah 0-300 dan soal dikerjakan sekitar 240 menit. Namun perlu sobat ketahui bahwa TOEFL CBT ini kurang populer di Indonesia sehingga sangat jarang digunakan, saat ini jenis TOEFL yang masih populer di Indonesia apalagi untuk keperluan syarat pengajuan beasiswa dan keperluan pekerjaan adalah jenis TOEFL yang pertama yaitu PBT atau biasa disebut dengan ITP.

Jenis TOEFL atau TOEFL generasi ketiga (terakhir) adalah IBT. TOEFL iBT (internet  Based Test) ini terdiri dari 4 (empat) sesi  yaitu Speaking, Listening, Reading dan Writing dimana masing-masing bagian bernilai 30 poin sehingga total nilai yang dapat dicapai peserta adalah 120, bukan 677 seperti pada TOEFL PBT. Tes TOEFL IBT ini pastinya sobat menggunakan media internet yang langsung terhubung dengan server pusatnya di New Jersey. Tes ini mencakup beberapa bagian tes yang bisa dibilang sangat berbeda dengan TOEFL PBT atau TOEFL CBT. Agar bisa mengerjakan soal tes, tempat ujiannya harus memiliki fasilitas komputer yang terhubung dengan internet tentunya.

Itu dia sobat jenis-jenis TOEFL jadi uda tau pasti donk ya J kalau kurang jelas silakan ditanya dikolom komentar atau kalau malu-malu PM juga boleh ga masalah kok. Anyway, kalau sobat mau melamar pekerjaan dan harus melampirkan sertifikat TOEFL maka sobat bisa ambil test TOEFL PBT atau ITP aja. Kalau untuk beasiswa bisa ITP, PBT bahkan lebih bagus lagi jika menggunakan sertifikat TOEFL yang IBT. Ada beberapa universitas yang ga menerima TOEFL ITP, makanya harus diperhatikan dulu syaratnya ya :)

Oya sobat Shantycr7, aku hampir lupa jelasin TOEFL yang ITP. ITP ini adalah jenis test yang dikeluarkan ETS khusus untuk wilayah Asia, terutama Indonesia. ITP (Institutional Test Program) TOEFL skornya bersifat institutional aja, artinya cuman untuk penggunaan institusi tertentu atau wilayah lokal tertentu khususnya di Indonesia dan ga berlaku untuk seluruh negara di dunia. Untuk bentuk soal dan penilaiannya sobat, sama saja dengan PBT. Perbedaan utama antara ITP dengan PBT atau IBT adalah biaya dan jadwal penyelenggaraannya aja. Sekarang ini biaya TOEFL PBT ataupun Computer Based TOEFL adalah sebesar US $110, sedangkan TOEFL ITP biayanya relatif lebih murah yaitu sebesar US $ 25 (correct me if i’m wrong). Perlu juga sobat ketahui bahwa Paper and Pencil Based TOEFL dan Computer Based TOEFL hanya diselenggarakan di Test Center tertentu dengan jadwal tes yang telah ditentukan jauh hari sebelumnya, sedangkan TOEFL ITP  jadwal penyelenggaraannya lebih fleksibel dan di Indonesia dilaksanakan oleh IIEF (The Indonesian International Education Foundation) dengan berkoordinasi dengan pusat bahasa yang ada di perguruan tinggi negeri. Selain TOEFL ITP, juga ada TOEFL Prediction/Equivalent Test yang biasanya digunakan untuk memperkirakan skor TOEFL seseorang sebelum yang bersangkutan mengikuti tes TOEFL lainnya (Paper and Pencil Based TOEFL, Computer Based TOEFL, TOEFL ITP). Jenis tes TOEFL Prediction ini pada umumnya diselenggarakan oleh lembaga/pusat bahasa atau tempat-tempat kursus yang menyelenggarakan pelatihan TOEFL. Nah kalau di Medan ataupun di beberapa kota besar lain sobat bisa ikuti test di  YPPIA, Briton, BBC, X-Vision ataupun LIA.

Mengenai tips atau persiapan tes TOEFL, sebenarnya aku kurang kompeten untuk menjelaskannya mengingat skorku sendiri hanya pas-pasan aja. Tapi sejauh yang kutau maka aku akan coba berbagai sedikit tips yang mungkin bisa membantu sobat Shantycr7 yang akan mengikuti tes TOEFL (apalagi buat sobat Shantycr7 yang sama sekali belum pernah ikut tes TOEFL). Ini dia, silakan disimak :

        1.     Sebelum mengikuti test TOEFL ada baiknya sobat ikut LES TOEFL dilembaga yang menyediakan persiapan TOEFL sebelum ujian atau les privat gitu. Kalau sobat terkendala dalam hal biaya (seperti aku) heheh ga perlu les juga ga apa-apa alias belajar sendiri. Kalian boleh beli buku-buku persiapan TOEFL yang sangat banyak dijual di toko-toko buku, di Gramedia contohnya, kalau di Medan di Tigan misalnya hehehe, atau biar lebih praktis download aja sobat dari net, banyak sekali contoh soal-soal TOEFL yang bertebaran di net. Ingat sobat, menurutku test TOEFL adalah test yang ga hanya menguji kemampuan dalam hal grammar,listening ataupun readingnya namun lebih ke strategi bagaimana cara mengerjakannya, itu perlu trik loh dan ga semua orang yang bahkan sangat pintar dalam bahasa Inggris bisa mencapai skor tinggi kalau ga tau triknya, apalagi bagian listening itu, sobat harus menguasai triknya, maka dari itu kalau sobat benar-benar kurang menguasai bahasa Inggris ada baiknya les saja, kalau sobat sudah agak paham dan merasa bisa bahasa Inggris belajar sendiri aja, aku pribadi lebih enjoy belajar sendiri, kalau ada yang ga dimengerti coba deh analisa sendiri aja atau bertanya pada teman yang kira-kira mampu.
         2.     Pastikan sobat sudah paham bentuk dan strategi soal TOEFL yang akan sobat hadapi. Misalnya sesi pertama adalah listening comprehension, nah di sesi ini sobat seharusnya sudah tau atau paham cara pengerjaannya. Strategi apa saja yang perlu dilakukan ketika menghadapi sesi pertama ini agar next disesi kedua bisa lebih maksimal. Misalnya lagi, kalau sobat merasa lemah di bagian listening, sobat seharusnya lebih banyak membahas soal-soal listening, fokuskan pembahasan sobat lebih ke listening, caranya coba sobat sering menonton film-film barat tanpa melihat terjemahannya, coba untuk memahaminya kalau uda mentok baru lihat teks terjemahannya, intinya adalah latihan, sering-sering latihan that’s the point. Begitu juga kalau sobat lemahnya di bagian structure dan reading, seharusnya itu yang perlu pelatihan lebih, jangan lupa pahami strateginya.
         3.     Latihan rutin jauh hari sebelum jadwal test. Menurutku paling cepat sebulan sebelum test deh sobat latihannya, itu paling cepat loh, apalagin kalau sobat sama sekali belum pernah test TOEFL, tapi alangkah lebih bagus kalau sobat sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari karena ujian TOEFL ini membutuhkan latihan yang rutin, jangan bolong-bolong.
oya aku ada tips cara latihannya, caranya misalnya 30 menit sobat coba memahami teorinya kemudian jam-jam berikutnya sobat kerjakan soal-soal latihannya. Yang jelas mengerjakan soal itu intinya. Semakin sering dan banyak soal-soal TOEFL yang sobat kerjakan maka akan semakin mahir sobat menganalisis soal dan memastikan jawaban. Oya, kerjakan terlebih dahulu beberapa soal tanpa melihat kunci jawabannya, setelah itu sesuaikan dan pelajari kembali jawaban sobat yang salah  
         4.     Ketika ingin menghadapi test/ujian, cari lah sebelumnya tempat penyelenggara TOEFL yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat sobat, yang punya kualitas audio bagus dan resmi tentunya. Jangan sampai sobat test di tempat yang dekat dengan keramaian atau tempat yang ribut, malah ga konsen donk, atau punya audio yang kualitas suaranya jelek, saranku sih sobat tanya-tanya aja dulu teman sobat yang sudah pernah test TOEFL dan tanya mereka rekomendasi terbaik.
        5.     Datang 30 menit sebelum jadwal test ke tempat test. Perkirakan juga kemacetan (kalau rumah sobat cukup jauh dari tempat test). Yang ga kalah penting adalah “sarapan” untuk sobat yang bakal test di pagi hari. Yups sobat, jangan coba-coba deh walau uda biasa ga sarapan tapi khusus untuk mengikuti test ini, sangat kusarankan agar sarapan karena dalam mengerjakan soal TOEFL ini diperlukan kalori dan pikiran jernih. Jangan sampai sobat ga konsen hanya karena perut sobat mengulah. Jangan lupa bawa perlengkapan utama seperti pensil 2B, papan ujian dan penghapus.
        6.     PRAYING. Yups serahkan semua kepada Tuhan dan tetpa berdoa. Yakinkan diri sobat bahwa sobat BISA dan akan dibantu oleh Tuhan, keep spirit and do your best.

Menurutku sih itu aja yang perlu sobat persiapkan, dan inti dari segalanya adalah “practice and practice” karena dengan banyak latihan mengerjakan soal-soal TOEFL maka sobat akan terbiasa dengan soal yang sebenarnya yang akan sobat hadapi, karena pada dasarnya bentuk dan tingkat kesukaran soal TOEFL dari masa ke masa cenderung sama, bentuknya aja ya bukan soalnya hehhe makanya banyakin aja latihannya ya ;).

Kalau teknik-teknik pengerjaan masing-masing sesinya nanti bakal aku posting, atau kalau ada yang kurang jelas dan ingin ditanyakan monggo di kolom comment atau juga bisa PM (buat yang ga ingin namanya muncul dikolom komen hehhe barang kali malu)
Oya sobat untuk contoh soalnya sobat bisa lihat dipostinganku disebelah ya ini link nya Contoh Soal TOEFL (Structure and Written Expression),,.,

Sunday, October 20, 2013

Belajar Lebih Memaknai Peran Agama dari Atheis


Oopss judul yang agak kontroversial jika dibaca sekilas. Well, pertama-tama harus kuperjelas dulu bahwa aku pribadi adalah seorang theis yang tentunya punya agama, dan agamaku adalah kristen.
berawal dari kejadian beberapa minggu yang lalu waktu aku pulkam (pulang kampung) ke Ke Kerasaan, aku bertemu dan berbincang dengan teman kecilku dulu yang uda lama ga kutemui. Aku terkejut dan sangat heran ketika mengetahui bahwa dia telah menjadi seorang atheis. Tentu aku meminta penjelasan melalui berbagai jenis pertanyaan yang akhirnya mengungkapkan alasan dia memutuskan untuk menjadi seorang yang tidak lagi percaya Tuhan itu ada.

Jujur saja aku pernah membuat status “atheis” dikolom agama yang ada di facebook sekitar 3 tahun yang lalu, tapi tentu saja itu ga sepenuhnya dari hatiku, aku hanya ngambek aja sama Tuhan waktu itu karena pikiranku lagi labil dikarenakan berbagai hal (saat itu aku masih kurang bisa mengontrol pikiran). Aku bukan tipe orang yang masuk kategori terlalu religius, aku ga tau banyak tentang isi alkitab (walaupun tiap pagi aku selalu renungan) apalagi bisa menafsirkannya semuanya karena memang menurutku ga semua orang bisa memaknai kata demi kata yang tertulis dalam kitab suci namun aku sangat percaya pada keberadaanTuhan. Disatu sisi aku sangat tertarik mengenai keimanan ini. Disaat seseorang tidak mempunyai iman itulah yang disebut dengan atheis atau “tidak percaya Tuhan ada”.

Sudah sejak lama aku tertarik dengan cara berpikir para atheis ini, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang dengan pemikiran tingkat tinggi, artinya kemampuan logika mereka 2 jempol deh. Aku punya beberapa orang teman yang mengaku atheis dan sangat mengasyikkan bisa bertukar pikiran dengan mereka ya walaupun kadang-kadang aku makan hati ketika perdebatan logika dimenangkan oleh mereka (soalnya iman vs logika menurutku akan dimenangkan oleh logika).

Kebanyakan orang menganggap atheis itu infidel, ga bermoral, ga punya tujuan hidup, orang-orang frustasi, menuhankan logika dan pikiran, komunis, sobanni api narokko (kalau kata orang dikampungku hehe) atau orang-orang calon penghuni neraka. Ini karena orang-orang awam punya stigma yang jelek tentang atheisme. Bahkan para theis langsung menjudge dengan makian dan hinaan para atheis yang mengemukakan pandangannya tentang alasan mereka menjadi atheis. Itu kan hak mereka untuk tidak percaya Tuhan, aku pribadi menilai ga semua atheis seperti itu, ga baik menggeneralisasi gitu, bahkan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang intelektual yang punya moralitas tinggi loh, punya jiwa kemanusiaan dan rasa simpati yang tinggi pula. Mereka suka menolong tanpa embel-embel masuk surga atau karena ajaran agama but pure because of their humanity sense. Theis sering beranggapan bahwa “bagaimana bisa seorang yang ga punya kepercayaan bermoral sedangkan orang yang punya kepercayaan saja banyak yang ga bermoral”. Jelas ini klaim yang salah, jadi kalau lah seandaianya membunuh atau mencuri itu ga dilarang agama, apakah theis akan membunuh dan mencuri?. Dalam otak setiap manusia itu ada sirkuit altruisme dan neuron cermin yang membantu manusia mempunyai moralitas. Sirkuit altruisme membuat manusia rela mengorbankan dirinya untuk membantu orang lain dan neuron cermin membuat manusia merasakan kesedihan yang diderita oleh orang lain sehingga melahirkan rasa empati. Artinya bahwa manusia, baik yang beragama, yang percaya Tuhan atau tidak, dapat mempunyai moralitas. Faktanya negara-negara yang penduduknya mayoritas atheis tingkat moralitas dan kesejahteraan hidupnya jauh lebih tinggi dari pada negara-negara yang mayoritas penduduknya theis.

Aku cukup sering melihat perdebatan antara theis dengan atheis di dunia maya maupun di dunia nyata mengenai eksistensi Tuhan, jelas atheis tidak percaya Tuhan ada sementara theis ngotot mengatakan bahwa Tuhan itu benar-benar ada atau terbukti ada dengan segala argumennya. Dalam hal ini aku sebagai theis yang mengimani keberadaan Tuhan jelas tidak setuju dengan theis. Loh kenapa kok ga setuju bahwa Tuhan itu terbukti ada? tapi katanya theis yang percaya Tuhan? Ya justru karena aku percaya Tuhan dengan keyakinan/imanku lah maka aku mengatakan bahwa tidak ada bukti konkrit Tuhan itu ada. Have u got my point? Well, mungkin ini yang agak sulit dimengerti kebanyakan theis makanya debat ga ada titik temunya apalagi theis yang diajak debat termasuk kategori jogal  hehhe. Jadi intinya iman atau kepercayaan atau keyakinan itu timbul dari pikiran kita yang TIDAK PERLU PEMBUKTIAN KONKRIT, that’s we called faith, justru karena tidak ada bukti nyata keberadaan Tuhan maka disebut iman/kepercayaan, kalau ada bukti nyata Tuhan itu ada maka BUKAN iman namanya tapi TAHU. Tolong ya itu dibedakan. Biar debat dengan atheis itu ga berkepanjangan mengenai eksistensi Tuhan, cukup katakan bahwa “aku percaya Tuhan tanpa perlu bukti nyata keberadaannya, namun karena iman yang kumiliki, dengan keimananku lah maka aku percaya dengan sepenuh hatiku bahwa Tuhan ada”. That’s it. Ga perlu kekeh dengan argumen yang  seolah-olah bisa membuktikan bahwa Tuhan itu memang ada dan nyata. Kalau ada theis yang mengaku bahwa Tuhan bisa dibuktikan keberadaannya secara nyata maka dengan kata lain theis itu tidak mempunyai iman karena seyogianya iman timbul bukan karena ada bukti namun kepercayaan yang tidak harus ada bukti. Hope U’ll understand it

Semakin banyak atheis yang tetap pada pendiriannya yaitu tetap tidak mengimani keberadaan Tuhan bahkan data menunjukkan bahwa tingkat perkembangan atheis di berbagai negara semakin meningkat, mengingat banyaknya para theis yang hidupnya acak-acakan, kejahatan ada dimana-mana. Ya, atheis beranggapan bahwa kebanyakan orang yang beragama itu adalah munafik, disatu sisi percaya Tuhan, percaya akan ajaran-ajaran kitab suci akan nilai-nilai kebaikan tapi disisi lain para theis ini ga menjalankannya malah sebaliknya, lari dari koridor orang-orang dengan kategori beriman. Atheis melihat bahwa theis ga lebih baik dari mereka, malah atheis menganggap bahwa hidup beragama itu membuat hidup makin hancur, lihat saja ada perang antar-agama (padahal jelas bahwa agama itu mengajarkan kedamaian), ada korupsi dilembaga/departemen keagamaan, ada pembantaian, kasus pembunuhan dan pemerkosaan dimana-mana, aksi saling ejek antar-agama dimana-mana dll, itu semua membuat atheis menganggap bahwa theis terlalu munafik untuk menyatakan diri beriman. Jikalau seandainya atheis ini ingin mengenal Tuhan lebih dalam lewat agama, pastinya mereka akan berpikir dua kali mengingat banyaknya kontradiksi yang terjadi dalam agama itu. Maka kita sebagai theis yang mengimani, yang percaya akan keberadaan Tuhan agama apapun kita, marilah kita selayaknya bertindak sebagaimana yang diajarkan oleh Tuhan, mari hidup dalam kedamaian, jangan ada gap diantara kita supaya para atheis melihat bahwa memang benarlah kita ini orang-orang yang mengimani keberadaan Tuhan tanpa perlu membuktikan bahwa Tuhan itu nyata adanya, jangan memberikan klaim-klaim mengenai keimanan yang bertentangan dengan logika karena iman itu sendiri bertentangan dengan logika. Kita tunjukkan pada atheis bahwa kita tentu lebih baik dari mereka karena kita punya Iman :)

Thursday, October 17, 2013

Mengintip Negara Dengan Sistem Pendidikan Terbaik Di Dunia


Mengintip Negara Dengan Sistem Pendidikan Terbaik Di Dunia

Wah, sebentar lagi aku akan diwisuda, tepatnya tanggal 24 Oktober 2013. Sejak selesai menjalani sidang meja hijau Juli lalu dan selesai mengurus segala berkas-berkas terkait kampus dan lamaran beasiswa S2 ku, bahan bacaanku setiap hari semakin bertambah saja topiknya karena uda punya waktu lebih lama di kos. Kalau biasanya topik bacaanku tentang ekonomi bisnis, kesehatan,  pendidikan, dan CR7, belakangan jadi bertambah ke ranah politik, filsafat dan sosial budaya serta teknologi, bahkan dalam sehari aku bisa menghabiskan waktu hingga 12 jam (maybe more) membaca bahan yang kusuka dari internet (apalagi kalau hari minggu). Namun dari sekian topik itu, pikiranku agaknya lebih tertuju pada sistem pendidikan di Indonesia beserta kebijakan-kebijakan yang terkait. Aku jadi sering memikirkannya dan merenungkannya (apalagi waktu mau tidur hehhee)

Indonesia sangat mungkin untuk bisa menduduki top ten negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia” gumamku dalam hati, mengingat saat ini negara kita masih tergolong dalam top ten the worst education system in the world versi PISA, TIMMS dan PIRLS. PISA sendiri merupakan singkatan dari Programme Internationale for Student Assesment, yaitu suatu bentuk evaluasi kemampuan dan pengetahuan yang dirancang untuk siswa usia 15 tahun yang dilaksanakan 3 tahun sekali. PISA ini merupakan proyek dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), pertama kali diselenggarakan pada tahun 2000 yang dikhususkan dalam bidang membaca, matematika dan sains. Tahun 2009 lalu, PISA memperlihatkan rata-rata siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 dari 6 level. Dalam hal membaca, Indonesia berada di peringkat 57, matematika di peringkat 61, dan sains di peringkat 60, dari 65 negara (kalau untuk hasil tahun 2012 setauku belum  keluar, correct me if I’m wrong).  Kalau TIMMS (Trends in International Mathematics and Science Study), merupakan studi internasional untuk mengukur prestasi siswa SMP khusus dalam  bidang matematika dan sains. TIMSS membagi penilaian dalam empat kategori, yaitu rendah, menengah, tinggi, dan lanjutan. Hasil penelitian TIMSS memperlihatkan 95% siswa Indonesia hanya mampu menyelesaikan soal hingga tingkat menengah atau intermediate. Hmmm suatu hasil yang sangat memilukan. Sementara PIRLS sendiri (Progress in International Reading Literacy Study) adalah studi internasional tentang literasi membaca (melek huruf istilahnya) untuk siswa Sekolah Dasar. PIRLS ini diselenggarakan 5 tahun sekali. Tahun 2011, PIRLS diikuti oleh 45 negara. Sayang sekali, hasilnya memperlihatkan bahwa siswa Indonesiapada peringkat ke 41 dari 45 negara dalam literasi membaca.

Meskipun kenyataan menunjukkan bahwa sistem pendidikan Indonesia  dari tahun ketahun selalu tergolong rendah berdasarkan studi internasional, namun menurutku sangatlah mungkin untuk  bisa mendongkrak posisi Indonesia ke level top ten atau bahkan  five ten the best education system in the world beberapa tahun mendatang karena agak mustahil kalau itu bisa tercapai dalam waktu dekat ini mengingat perombakan sistem pendidikan itu sendiri memakan waktu yang cukup lama.

Kita tahu bahwa Finlandia merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia dengan jumlah penduduk yang hanya berkisar 5 juta jiwa, bandingkan dengan Indonesia yang jumlah penduduknya lebih dari 220 juta jiwa. Negara industri yang hanya memiliki 6 provinsi ini tiap tahunnya selalu menduduki peringkat atas dalam hal sistem pendidikannya, setelah kupikir-pikir yah bagaimana tidak,  jika kita menilik lebih jauh lagi mengenai sistem dan kebijakan-kebijakan dalam pendidikan di Finlandia itu, maka kita akan menemukan beberapa hal yang membuat Finlandia layak untuk mendapatkan gelar sistem pendidikan terbaik di dunia. Berikut gambaran tentang bagaimana sesungguhnya Finlandia menerapkan sistem pendidikannya (mari kita bandingkan dengan kenyataan yang ada di Indonesia) :

     1.     Di Finlandia itu PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sangat ditekankan, bahkan budaya membaca sudah ditekankan sejak dini.  Menurutku  PAUD adalah kunci dasar untuk membangun karakter manusia yang sesungguhnya. Dengan PAUD diharapkan nantinya akan menciptakan manusia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa. Apalagi 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD. Berbeda dengan negara kita, di Indonesia satuan PAUD belum diwajibkan. Tapi aku cukup senang melihat adanya peningkatan jumlah satuan PAUD belakangan ini walaupun PAUD sendiri belum diwajibkan pemerintah.
     2.     Sistem kurikulum dalam hal pendidikan di Finlandia selalu tetap/konsisten dan jarang sekali gonta-ganti, beda dengan Indonesia yang suka trial and error. Lihat saja, mulai diberlakukannya sistem KBK tahun 2004 oleh kemdikbud yang hanya bertahan 2 tahun tanpa memperlihatkan mutu pendidikan yang cukup berarti kemudian uda langsung digantikan dengan sistem KTSP tahun 2006. Dan tahun ini KTSP telah digantikan dengan kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013 yang resmi diluncurkan 15 Juli yang lalu. Padahal kenyataannya KTSP sendiri belum mampu secara maksimal diterapkan. Yang kulihat sih ada 10 perbedaan dengan kurikulum kita sebelumnya namun tetap saja kemdikbud tidak cukup konsisten menerapkan sistem kurikulum apalagi persiapan dalam menyusun kurikulum 2013 ini tidak dilakukan dengan persiapan yang matang hanya dalam waktu 6 bulan (cukupkah??)
Berdasarkan yang kubaca Pak mendikbud M. Nuh menyatakan pergantian kurikulum di Indonesia berdasarkan hasil refleksi studi internasional (hmmmm get really !)
     3.     Guru-guru di Finlandia tidak ada yang S1 apalagi D3, minimal bergelar S2 yang sangat diseleksi dengan ketat ketika akan diterima menjadi tenaga pendidik. Guru-guru disana adalah guru-guru dari lulusan universitas terbaik dan sangat terlatih, mereka bukan hanya mampu menguasai bidang studi yang diajarkannya, namun juga sangat profesional dalam memahami dan mendalami karakter masing-masing peserta didiknya. Disana profesi seorang guru sangat dihargai, bayangkan gaji guru disana mencapai kisaran 42 juta rupiah /bulan yang sekaligus merupakan gaji  guru tertinggi ke-5 didunia (saat ini negara dengan gaji tertinggi didunia dipegang oleh Singapura). Untuk masuk fakultas keguruan di Finlandia sangatlah tidak mudah, bahkan seleksinya lebih sulit daripada memasuki fakultas kedokteran atau hukum. Sangat berbeda dengan fenomena yang kita jumpai di Indonesia, anda bisa menilai sendiri bagaimana status seorang guru dinegara tercinta ini.
     4.     Kalau kebijakan sistem pendidikan di Indonesia yang menerapka UN, ujian Mid-semester, ujian semester, ujian bulanan, ujian harian dan berbagai ujian-ujian lainnya yang menurutku sangat tidak bisa membuat siswa lebih terampil dan cerdas, beda halnya dengan Finlandia yang tidak terlalu membuat banyak tes. Dengan banyaknya tes maka hanya akan membuat pemikiran siswa terfokus pada nilai dan nilai. Sebagai seorang mantan siswa jujur kuakui memang begitu kenyataan yang kualami jadi lebih terfokus pada aspek kognitif, ya bagaimana caranya agar bisa lulus dengan nilai bagus itu paling utama (meskipun secara pribadi pastilah tidak sepenuhnya seperti itu). Bagaimana tidak, ya karena itulah yang jadi patokan umum untuk bisa “dianggap” dalam dunia pendidikan di indonesia. Kalau di Finlandia semua siswa itu di bimbing menjadi pribadi yang mandiri, mencari informasi secara independent selalu ada evaluasi terstruktur yang khusus dilakukan oleh para ahli pendidikan dan psikolog. Tidak ada sistem pe-ranking-an disana, tidak ada kelas unggulan, bahkan sekolah unggulan pun tidak ada karena pengklasifikasian yang seperti itu hanya akan menciutkan mental kebanyakan siswa yang tidak bisa mendapatkannya.
     5.     Semua biaya pendidikan beserta sarana dan prasarana di Finlandia ditanggung dan disiapkan oleh negara. Negara membayar biaya kurang lebih 200 ribu Euro per siswa untuk dapat menyelesaikan studinya hingga tingkat universitas. Baik siswa itu miskin maupun kaya namun sama-sama memiliki kesempatan untuk bisa belajar serta meraih cita-citanya karena semua ditanggung oleh negara. Pemerintah tidak segan-segan mengeluarkan dana demi peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. Bahkan untuk makan dan minum di sekolah serta transportasi anak menuju ke sekolah semuanya ditangani oleh pemerintah. Biaya pendidkan datang dari pajak daerah, provinsi, serta dari tingkat nasional. Jauh berbeda dengan Indonesia, padahal anggaran untuk pendidikan kita cukup besar apalagi ada Dana Alokasi Khusus sebesar 348 milyar yang sebenarnya untuk fasilitas pendidikan namun kerap kali tidak digunakan dengan maksimal.
      6.     Kebijakan mengenai jumlah hari masuk sekolah siswa-siswa Finlandia yaitu hanya sebanyak 190 hari dalam satu tahun. Beda dengan jumlah hari sekolah di Indonesia terlalu lama yaitu 220 hari dalam setahun (termasuk negara yang menerapkan jumlah hari belajar efektif dalam setahun yang tertinggi di dunia), kalau di Finlandia jumlah hari liburnya 30 hari lebih banyak daripada di Indonesia. Kita masih menganut pandangan bahwa semakin sering ke sekolah siswa akan semakin pintar, mereka malah berpandangan semakin banyak hari libur anak makin pintar. Yah dengan liburan otak dan pikiran anak-anak jadi lebih fresh sehingga ketika dengan mudah dan enjoy menerima pelajaran, mereka tidak melulu dibebani oleh tugas-tugas sekolah yang membludak plus ujian ini itu yang harus dipersiapkan. Selain itu siswa bisa lebih mendapatkan waktu lebih banyak memperoleh informasi dari luar, melalui internet misalnya secara lebih leluasa (tentunya dengan kontrol orangtua). Bayangkan dengan di Indonesia, aku masih ingat dulu semenjak SMP dan SMA hari-hariku dipenuhi dengan tugas-tugas sekolah, bahkan ketika libur sekalipun (mengerjakan semua soal-soal LKS yang disuru pindahkan kebuku catatan kemudia disuru menjabarkan hasil jawaban, belum lagi tugas kelompok, tugas individu, persiapan ujian dll) semuanya serba aspek kognitif, waktuku jadi lebih sedikit untuk bisa mengeksplor informasi dunia, apalagi dunia internet wakti itu belum terlalu bersahabat dengan lingkunganku.
     7.     Sekolah-sekolah di Finlandia kecil sekali perbedaan antara siswa yang berprestasi baik (pintar) dan yang buruk (kurang pintar). Program  remedial sendiri tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki kesalahannya. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan perilaku siswa akan membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, contohnya begini : Pertama, masuk kelas, kemudian datang tepat waktu dengan membawa buku-buku yang relevan,kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka mau berusaha untuk mengerjakannya. Para guru Finlandia sangat menghargai setiap usaha dari siswanya. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan, apapun jawaban atau respon siswa tentang materi terkait tidak dapat divonis salah, tidak ada jawaban yang salah (mungkin lebih tepatnya jawaban kurang tepat).  Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Tentu sangat bisa kita bandingkan dengan sistem penilaian yang terjadi di Indonesia (ya meskipun tidak semua seperti itu tapi disini aku lebih menggeneralisasi). It’s fact.

Itu baru beberapa saja, untuk lebih lengkapnya anda bisa lihat om gugel. I recommend this for U http://www.minedu.fi/OPM/?lang=en (situs resmi kemendikbudnya Finlandia) atau situs Dewan pendidikan nasional Finlandia http://www.oph.fi/english. untuk video bagaimana PBM disana coba lihat ini http://www.thedailyriff.com/articles/the-finland-phenomenon-inside-the-worlds-most-surprising-school-system-588.php.

Melihat perbedaan diatas, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menerapkan sistem pendidikan layaknya Finlandia. Ya itu memang tidak mudah, butuh proses mengingat begitu banyaknya polemik di Indonesia, situasi, keadaan sosbud, dan terutama masih rendahnya tingkat kesadaran sumber dayanya.
Mengutip pernyataan Mc. Keena & Beech (1995 : 161) “Manajemen Sumber Daya Manusia mengatakan, penghargaan diberikan untuk menarik dan mempertahankan SDM karena diperlukan untuk mencapai saran-saran organisasi. Staf (guru) akan termotivasi jika diberikan penghargaan ekstrinsik (gaji, tunjangan, bonus dan komisi) maupun penghargaan instrinsik (pujian, tantangan, pengakuan, tanggung jawab, kesempatan dan pengembangan karir). Mungkin lebih tepatnya kesejahteraan guru harus lebih diperhatikan, bagaimana seorang guru bisa termotivasi untuk menjadi guru profesional sementara profesinya saja kurang mendapat apresiasi dari khalayak umum belum lagi tingkat gaji yang sangat miris (pada hal dana anggaran pendidikan kita cukup besar loh)
Yang paling PARAH dan paling memilukan hati adalah “tingkat korupsi di Depdiknas”. Ya memang sudah tidak heran kalau kita berbicara masalah korupsi di Indonesia. Data menunjukkan depdikbud ini adalah departemen terkorup kedua setelah departemen agama di Indonesia (menyedihkan bukan?)
Pun dengan penyusunan sistem kurikulum alangkah baiknya dilakukan dengan sangat terencana, perlu dilakukan evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya, jangan hanya menguntungkan beberapa pihak saja, ingat negara kita bukan negara homogen, bukankah penyusunan kurikulum dan kebijakan pendidikan itu harus dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, peserta didik dan daerah sebagaimana yang tertuang dalam UU Sisdiknas pasal 36 ayat 2?? Sementara fakta yang terjadi adalah “penyamarataan”. Mengapa kubilang penyamarataan, ya karena penyusunan buku saja dilakukan secara terpusat, panduan untuk guru pun dilakukan terpusat, semua serba terpusat, jadi mau bagaimana kita mengembangkan yang didaerah-daerah? Think it again.

Namun terlepas dari semua itu, memang selagi belum ada kesadaran penuh dan niat yang tulus tak akan bisa tercapai apa yang kita harapkan. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa (yang merasa generasi muda hehhe), kitalah yang harus lebih berperan aktif untuk bisa mewujudkannya, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut berperan aktif dalam dunia pendidikan, apalagi yang dalam bidang pendidikan nih J
Indonesia dengan sistem pendidikan terbaik didunia “sangat mungkin” kita wujudkan, Finlandia sebagai salah satu negara yang tidak begitu diperhitungkan di dunia saja bisa, kenapa Indonesia tidak???? Yes we can do it !

http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/17/mengintip-negara-dengan-sistem-pendidikan-terbaik-di-dunia-599764.html



 
-->