Kabar yang cukup menggembirakan merasuk dalam diri madridista dini hari tadi setelah tim kesayangan mereka Real Madrid berhasil memenangkan pertandingan leg pertama semifinal Liga Champion di kandang Madrid sendiri “Santiago Bernabeu”. Walau hanya berbuahkan 1 gol saja namun striker ganteng (masih lebih ganteng CR7 sih hehhe) Karim Benzema yang berhasil merobek gawang Munchen di menit ke-16 telah membawa kemenangan bagi Madrid.
Namun, apakah kemenangan Madrid ini sudah jaminan atau sudah bisa membuat kubu Madrid bernafas lega? Oh jelas belum tentu, buat kubu Madrid dan Madridista sekalian nih, jangan senang-senang dulu, mungkin saja mujizat akan datang menghampiri Munchen (aku berharap sih Madridku yg bakal menang). Kenapa? Mari kita lihat sejarah Madrid di Liga Champion. Real Madrid pernah dua kali tersingkir di fase knockout Liga Champions walaupun meraih kemenangan 1-0 pada laga leg pertama yang digelar di kandang sendiri. Kedua momen itu dialami Real Madrid waktu berhadapan dengan Juventus.
Bukan hanya itu saja, waktu Liga Champions 1995/96 Real Madrid juga berhasil dihentikan oleh Juventus di babak perempat final. Musim 2004/05 Juventus menyingkirkan Real Madrid di babak 16 besar. Di dua kesempatan tersebut, Real Madrid tersingkir dengan agregat 1-2.
Nah, saat ini Real Madrid hanya membutuhkan hasil imbang saja pada leg kedua nanti dikandang Munchen “Allianz Arena". Bayern Munchen masih berpeluang untuk bisa melangkah ke babak final jika mengalahkan Real Madrid nantinya. Tapi aku sangat berharap semoga REAL MADRID yang akan jadi juara di Liga Champion
"Takut Akan Tuhan adalah Permulaan Pengetahuan, tetapi Orang Bodoh Menghina Hikmat dan Didikan" (Amsal 1:7)
Pages - Menu
▼
Pages
▼
Pages
▼
Thursday, April 24, 2014
Tuesday, April 22, 2014
Fenomena Hujan Es di Jakarta
Fenomena Hujan Es - Halo sobat Shantycr7 :) semoga dalam keadaan sehat selalu ya :)
Oh ya tadi aku baru baca berita dikompas, banyak orang-orang Jakarta dihebohkan dengan fenomena hujan es. Kicauan pun muncul lewat twitter atau status update di facebook. Ada yang pangling, ada yang merasa ini musibah, pertanda buruk atau apalah bahkan ada yang mengaitkannya dengan pemilu hahaha, tapi tak sedikit juga yang sudah tau bahwa ini hanya fenomena alam biasa yang tidak perlu lebay menghadapinya. What about u guys???
Ya, hujan es itu biasa terjadi tiap tahun di Indonesia apalagi di Jakarta. Seperti yang hari ini terjadi di wilayah Jakarta itu karena sekarang lagi musim pancaroba yang mana temperatur udara lebih tinggi sehingga konveksi juga lebih tinggi sehingga mempengaruhi intensitas pembentukan awan.
Nah, secara ilmiah nih sobat, proses terjadinya hujan es itu berasal dari yang namanya updraft yaitu gerakan udara keatas yang sangat cepat yang kemudian membentuk awan cumulonimbus yang menjulang begitu tinggi disertai dengan udara basah dari bawah. Kemudian, saat gerakan cepat udara tadi mencapai ketinggian hingga 5 kilometer dengan suhu udara dibawah 0 derajat, maka uap air yang sangat dingin ini bertemu dengan inti kondensasi pembentuk awan yang nantinya inilah menjadi gumpalan-gumpalan es yang turun ke bumi. Biasanya butiran es ini akan jatuh bersamaan dengan angin kencang dan hujan lebat/sedang. Oh ya gumpalan es ini bisa juga sangat berbahaya jika ukurannya besar yaitu bisa mencapai berat maksimal setengah koligram. Kalau kena kepala kan bahaya hehhe, tapi tenang aja sobat, hujan es yang seperti ini tidak akan bertahan lama kok, paling lama juga sekitar 10 menit. Perlu diingat juga bahwa tidak ada hujan es susulan dan biasanya hanya terjadi didaerah radius beberapa kilometer
Sunday, April 13, 2014
Makna Ulang Tahun Bagiku
Makna Ulang Tahun Bagiku - Hari ini, Minggu, 13 April
2014
usiaku genap 23 tahun. Tidak terasa memang dikala usiaku kian bertambah setiap
tahun, bahkan aku hampir lupa tadi bahwa hari ini aku ulang tahun kalau bukan
teman sekamarku tadi yang langsung mengucapkan selamat ulang tahun padaku, itu
saking aku sibuknya dengan tugas-tugas dan bahan bacaan wajib untuk memperkaya
wawasan dunia dan sorgawi heheh :).
Ini kali pertama aku memperingati hari ulang
tahunku di negeri orang tanpa doa bersama dengan keluarga ataupun teman dekat
sebagaimana ketika di Indonesia tapi tetap saja aku merasa fine, tidak ada beban sedikitpun karena bagiku doa jarak jauh
cukup, lagian kupikir doa tidak harus dituturkan saat hari ulang tahun, bukan?
Kalau ditanya mengenai b’day moment, tidak ada yang begitu special juga, tak ada yang
begitu “wow” untuk standardku ya walaupun biasanya di Indonesia aku pasti duduk
bersama keluarga dan berdoa, cukup itu saja plus makanan kecil untuk sekadar
cemilan walaupun tanpa hari ulang tahun cemilan selalu menghiasi rumahku.
Biasanya waktu di Indonesia aku merayakan kecil-kecilan bersama teman-teman
dekatku, berdoa bersama dan mengobrol, yah
tidak jauh berbeda dengan acara ngumpul
bareng mahasiswa kos kemudia akan kusempatkan juga pulang kampong untuk
berdoa sama dengan keluarga. Itu aja.
Tak mendapat ucapan “happy b’day” pun tak jadi masalah buatku sebagaimana yg sering
diekspresikan orang lain jika ada orang yang tidak mengingat hari ulang
tahunnya. Bahkan aku menutup pemberitahuan hari kelahiranku di facebook agar
tidak ada yang tahu dan memposting ke timeline
facebook ku which is I think it will
make my wall get dirty with many similar posts there hehehhe. Meskipun ternyata
ada beberapa teman FB ku yang tahu dan ingat
hari kelahiranku dan mengucapkannya lewat wall facebook ku dan pesan and
of course it is ok for me.
Well, sebenarnya hari
kelahiran itu tak ubahnya seperti hari-hari biasa. Hanya pengulangan tanggal
dan bulan lahir dengan tahun yang berbeda. Perbedaan tahun seiring dengan terus
berjalannya bulan dan hari. Kalau dipikir-pikir yang layak mendapatkan ucapan selamat
atas hari ulang tahunku sebenarnya adalah “sosok mama” yang telah melahirkan
aku karena pada pengulangan tanggal dan bulan tiap tahun itu mengingatkan
bagaimana keras dan susah payahnya beliau melahirkanku, penuh perjuangan dan
kebahagiaan ketika mendengar suara tangisku meledak 23 tahun yang lalu she no longer remembers
the anguish. Mama lah yang paling layak mendapatkan ucapan itu, ucapan terimakasih.
Terima kasih mom telah melahirkanku, berjuang mempertaruhkan nyawamu demi
melihatku lahir kedunia padahal kau belum mengenal wajahku kala itu, terima
kasih telah merawat dan mendidikku selama ini, selalu memberikanku motivasi
dikala aku down, selalu mendukung apa
yang kulakukan, dan bersedia mengorbankan apapun demi aku. Mom, kau adalah hartaku yang paling berharga di dunia ini.
Terimakasi telah melahirkanku kedunia ini, and
God thx for giving me the greatest
mom in the world.
Aku secara
pribadi di moment kelahiranku ini mengintropeksi diri atas apa yang
telah kuperbuat selama ini. Akan kucoba untuk selalu memberikan yang terbaik,
berjanji tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang pernah kulakukan dan
berusaja untuk membuat pembaharuan menuju pribadi yang lebih baik untuk
keluarga, bangsa dan Tuhan.
Sunday, April 6, 2014
Say "NO" to GOLPUT : dari kita, oleh kita, dan untuk kita
Akhirnya aku bisa juga merasakan bagaimana rasanya mencucukkan besi kecil runcing ke selembar kertas besar berisi lambang-lambang, angka-angka dan huruf-huruf yang disusun beraturan itu. Betapa tidak, selama aku hidup ini kali pertama aku ikut pemilihan calon pemimpinku demi memperbaiki nasib bangsa ini, meminimalis angka kecurangan pemilu, dan memuluskan langkah calon presidenku nanti. Walaupun hanya 1 suara tapi suaraku itu cukup berharga :)
30 Maret-6 April adalah jadwal pelaksanaan pemilu daerah pemilihan luar negeri dan hari ini, 6 April merupakan jadwal pemilihan di Taiwan tempat aku memilih dan beberapa Negara lainnya. Jelas kesempatan kali ini tidak
kusia-siakan apalagi ada temanku yang berniat untuk golput dan ada juga yang masih bingung dengan pilihannya, kemudian kuberi penjelasan dan masukan supaya tidak golput. Alhasil kami sebagian besar anggota PPI CYCU (Perhimpunan Pelajar Indonesia Chung Yuan Christian University) tadi ramai-ramai ke salah satu TPS yang terdaftar di Taiwan untuk memberikan hak kami.
Jumlah pemilu tahun 2014 ini tercatat mencapai sekitar 185.000.000 an orang yang mana lebih dari 30%nya dikuasai oleh pemuda. Kita sebagai pemuda harus punya atensi atas ini, ini era kita, janganlah kita biarkan
ego dan ketidakpedulian semata menguasai diri kita. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa golput tidak pernah absen dalam sejarah penyelenggaraan pemilihan umum di Indonedia (jujur aku adalah mantan golput karena memang dulu pengetahuan politikku nol besar ditambah ketidakpedulian karena kekecewaanku terhadap para caleg waktu itu). Jika tetap memilih untuk golput maka ada kemungkinan suara kita akan disalahgunakan oleh
oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab yang tentunya akan merugikan pemerintahan kita which is juga merugikan diri kita sendiri belum lagi dana atau anggaran pemilu dari pemerintah yang sudah dikeluarkan untuk membiayai kertas suara dan perlengkapan pemilu lainnya, kan sayang jadi tidak terpakai.
Adalah hak seseorang memang untuk ikut memilih atau tidak, tapi sebagai warga Negara yang baik mari kita tunjukkan partisipasi kita terhadap negeri kita. Toh menjadi golput juga tidak akan mengubah jalannya demokrasi di Indonesia. Apa tidak sayang suara kita hilang begitu saja? Bukankah dengan golput berarti kita setuju-setuju saja siapapun yang akan menjadi pimpinan kita? Banyak pemuda yang memberikan alasan yang cukup sulit untuk kuterima atas keputusan golput mereka, yaitu “Aku tidak tahu siapa yang akan kupilih”, “aku bingung mau memilih siapa” atau “semua calon are bad”. Lah, alasan ini kan alasan yang kurang masuk akal mengingat hampir semua orang muda sudah bisa dengan mudah mengakses internet. Tinggal cari tau track record caleg di daerah pemilihan, bandingkan dan putuskan mana yang lebih layak untuk jadi pemimpin. Jangan hanya mentok dengan membuka jejaring sosial saja bisanya sementara untuk mencoba peduli sedikit saja dengan perpolitikan di negeri sendiri tidak mau. Ingat tidak ada manusia yang sempurna, jadi bijaklah dalam memilih.
Say no to “GOLPUT” :)
Thursday, April 3, 2014
Sudah seharusnya "Membaca" sebagai kebutuhan kita
Hai sobat Shantycr7 J semoga yang sedang membaca tulisanku ini
dalam keadaan sehat ya.
Anyway, hari ini aku ingin menulis topik tentang “membaca”. Hmmm membaca. Kira-kira apa yang terlintas dibenak sobat ketika mendengar kata membaca? Is it a kind of boring topic? Apakah rutinitas membaca itu sangat membosankan? Oh, ayolah!
Anyway, hari ini aku ingin menulis topik tentang “membaca”. Hmmm membaca. Kira-kira apa yang terlintas dibenak sobat ketika mendengar kata membaca? Is it a kind of boring topic? Apakah rutinitas membaca itu sangat membosankan? Oh, ayolah!
Sebenarnya, disadari atau tidak hampir semua
orang khususnya orang yang mengenyam pendidikan sudah memahami manfaat membaca,
tapi sayangnya budaya membaca pada masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Mereka
yang malas membaca tau bahwa ada segudang manfaat yang bisa didapat jika rajin
membaca apalagi kalau dibarengi dengan menulis tapi yang jadi masalah adalah
mereka tidak memiliki keinginan kuat untuk menjadikan membaca itu sebagai hobi
atau kebutuhan layaknya makanan sehari-hari.
Membaca adalah suatu kegiatan/proses untuk
memahami kalimat demi kalimat, konsep, informasi dan gagasan yang coba
dikemukakan oleh sipenulis sehingga kita menjadi tau.
Dengan membaca, dari awalnya kita tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mengerti, dari mengerti kita menjadi belajar, dengan belajar kita bisa cerdas.
Dengan membaca, dari awalnya kita tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mengerti, dari mengerti kita menjadi belajar, dengan belajar kita bisa cerdas.
Sejauh ini aku melihat bahwa membaca bagi
kebanyakan pelajar dan mahasiswa di Indonesia adalah hal yang paling
membosankan dan membuang-buang waktu. Kalaupun membaca, bahan bacaan utama
mereka adalah komik dan novel atau karangan fiksi lainnya. Memang tidak salah
tapi alangkah lebih baik jika pelajar atau mahasiswa itu lebih banyak membaca
bahan bacaan ilmiah yang mengandung ilmu pengetahuan supaya intelektual kita
lebih terasah. Ada lagi yang membaca jika ada tugas sekolah/kampus. Tapi itu
masih mending mau membaca, yang lebih parah lagi kebanyakan dari mereka lebih
suka copas tugas teman atau sama
sekali tidak mengerjakannya, menonton film-film fiksi dan sinetron yang tidak
mendidik, keluyuran tanpa tujuan, bergosip ria seharian, shoping, clubbing,
tidur-tiduran, bermain game online atau seharian bercengkrama dengan media sosial
semisal facebook dan twitter. Bahkan beberapa pelajar atau mahasiswa akan
menertawakan atau mengolok-olok temannya yang rajin membaca. Sedikit berbagi
pengalaman, sewaktu kuliah S1 di Medan, setiap kali aku akan pulang kampung ke
Siantar yang memakan waktu sekitar 4 jam dengan bus, aku
selalu membawa buku dan membacanya di halte ketika menunggu keberangkatan bus yg
cukup lama serta selama perjalanan di dalam bus. Sangat jarang aku menemukan
orang yang sedang membaca di dalam bus maupun angkot selain orang-orang bule yang kebetulan menuju tempat wisata,
yang lain hanya mengobrol dan 80%nya tertidur. Nah, ketika membaca di dalam
bus, terkadang aku menerima tatapan aneh yang terus memandangiku serta
cibiran-cibiran yg kuterima dari beberapa orang muda dan mahasiswa juga, yang
mengungkapkan betapa sok rajinnya aku, cari perhatian lah atau tidak punya ada
kerjaan lain. Aku mendengarnya sendiri.
Aku menerima perlakuan seperti ini bukan hanya 2 atau 3 kali tapi cukup
sering dari lingkungan sekitar juga bahkan temanku sendiri karena ada juga yang
mengungkapkannya secara halus seperti “jangan
banyak-banyak baca bukunya nanti wajahmu jadi seperti buku, atau nanti kepalamu jadi botak atau nanti terlalu pintar”. Begitulah
gambaran umum mengenai minat baca di Indonesia yang aku bilang sangat
memprihatinkan semakin menunjukkan bahwa memang minat baca berbanding lurus
dengan tingkat kemajuan pendidikan suatu negara apalagi dengan melihat survey UNESCO yang menunjukkan bahwa hanya ada 1 orang
dari 1.000 orang di Indonesia yang memiliki minat baca yang tinggi.
Jepang adalah Negara yang
menempati urutan tertinggi untuk Human Development Indeks (HDI) dengan
persentase melek huruf masyarakatnya mencapai 99%. Bangsa Jepang sangat senang
sekali membaca. Mereka tidak menganggap bahwa membaca itu adalah suatu
kewajiban di sekolah, tapi suatu kebutuhan, hobi dan sudah menjadi kebiasaan
rutin. Ya membaca sudah jadi budaya. Begitu juga di Jerman, Belanda, Amerika
dan Negara-negara maju lainnya, dimana pun mereka berada jika ada waktu luang
pasti akan disempatkan untuk membaca ketimbang hanya sekadar mengobrol apalagi
menggosip.
Cicero, seorang filsuf,
penulis dan politikus Romawi mengatakan “A Room without books is like
a body without a soul.” Artinya jika
seseorang tidak membaca rasanya seperti badan tanpa jiwa. Hal ini semakin
menegaskan bahwa betapa pentingnya membaca terutama bagi para generasi muda.
Kenapa generasi muda? Karena generasi muda lah yang merupakan cikal bakal
pemimpin negeri ini. Sebagaimana yang sering kita dengar bahwa “A leader must be a reader”.
Hmmmm menurutku pribadi memang kebiasaan
membaca itu harus sudah dimulai sejak kecil. Akan cukup sulit kalau harus
memulainya menjadi hobi kalau sudah gede
apalagi bagi yang memang tidak suka membaca namun itu bukan menjadi penghalang.
Aku ingin menjelaskan terlebih dahulu betapa pentingnya membaca itu ditinjau
dari berbagai aspek yang mungkin beberapa orang belum tahu karena pada umumnya
orang hanya tahu bahwa manfaat membaca itu hanya sekadar bisa menambah
pengetahuan saja. Berikut :
1. Rajin membaca akan membuat dendrit (bagian dari neuron di mana memori disimpan) membentuk dan meningkatkan kapasitas memori. Jadi salah besar jika ada yang berpendapat bahwa semakin banyak baca itu semakin lupa/jadi pelupa.
2. Membaca, kalau dilakukan untuk kesenangan, bisa mengurangi stres dan tentunya baik untuk kesehatan secara keseluruhan karena faktanya dengan rajin membaca bisa melindungi otak dari penyakit Alzheimer dan mendorong pikiran positif dan memperkuat persahabatan
3. Rajin membaca akan membuat kita lebih kritis berpikir dan menerapkan apa yang telah dibaca, benar-benar meningkatkan keterampilan penalaran.
4. Dengan rajin membaca maka kita akan bisa melihat segala sesuatu yang terjadi disekitar kita dari sudut pandang yang berbeda. Ya, kita jadi tidak mudah dibodohi atau diperalat. Kita jadi kritis menanggapi informasi yang ada tidak sekadar menerimanya mentah-mentah dan akhirnya membuat kita jadi sakit perut.
Nah, genre buku atau bahan bacaan yang bisa sobat baca tidak jadi masalah, terserah asal yang bisa menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat, bisa jadi dibidang sosial, sains, sastra, politik, agama, sejarah, dan kesehatan, semua genre itu baik untuk dibaca. Saranku sih jangan hanya membaca satu atau dua jenis bidang saja, cobalah untuk menyukai bahan bacaan yang beragam agar lebih memperluas paradigm berpikir kita. Tapi bagi yang ingin memulai membaca sebagai hobi, baca yang disukai saja dulu, nanti semakin kedepannya aku yakin ranah bacaannya pasti akan semakin luas. Semakin banyak membaca maka kita akan semakin sadar betapa sangat minimnya ilmu pengetahuan yang kita miliki, itu akan semakin memotivasi kita untuk semakin giat membaca dan membaca. Buat sobat yang lebih suka duduk membaca melalui PC, Netbook atau gadget/tablet daripada langsung membaca bukunya itu tidak jadi masalah, yang penting esensi membacanya tidak hilang dan yang terpenting kita bisa menikmati bahan bacaan kita baca dan memetik manfaatnya.
Sebagai tambahan sobat bisa join
di situs www.goodreads.com untuk
memasukkan daftar buku yang sedang dibaca, akan dibaca, diskusi sesame members, memberikan voting terhadap buku yang dibaca dan meresensi buku yang sudah
dibaca. Atau sobat bisa juga masuk ke www.bookreader.net
dan www.bacabuku.com
Ingin sekali rasanya
kelak Indonesia dijuluki sibangsa pembaca.
Kan keren J
Chayoo
Aku juga menulis artikel ini di http://edukasi.kompasiana.com/2014/04/03/sudah-seharusnya-membaca-sebagai-kebutuhan-kita-644259.htmlChayoo